GPOP-Bawi Harati, sukses menampilkan kebolehannya pada ajang Festival Pelajar Nusantara 2023. Beranggotakan lima orang gadis cantik dari Kota Palangka Raya. Kenalan yuk sama mereka.

Bawi Harati, cukup menarik perhatian para juri dan penonton saat mengikuti lomba yang diadakan di halaman Radio Republik Indonesia (RRI), Palangka Raya, Minggu (20/10). Gimana enggak, penampilan mereka yang memukau dengan kostum perpaduan antar daerah, sukses memberikan kesan yang baik saat itu.

Siapa aja sih anggotanya? Yap, mereka adalah Anisa Lia, Resta, Gusti Ayu Quinsa Virginia, Gebril Ebilia Putri dan Dea Astuti. Selama dua minggu penuh, mereka mempersiapkan segala sesuatunya untuk bisa memberikan yang terbaik. Latihan ini mereka lakukan disalah satu sanggar yakni Hagatang Tarung, mulai dari sore hingga malam hari.

“Persiapan dilakukan dua minggu. Hari pertama baru setengah ragam, terus hari kedua sudah full ragam. Setelah itu kami latihan tiap hari. Pelatihnya kami sewa dari sanggar, dan lagu serta tarian semua dari pelatih,” kata Anisa sebagai perwakilan tim.

Tari kreasi yang mereka tampilkan berjudul Tarian Hinje Pakat. Katanya nih, tarian itu mempunyai makna sesuai dengan lambang negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, Tarian Hinje Pakat menggabungkan berbagai kebudayaan daerah sepertu Bali, Papua, Dayak, Batak dan lain sebagainya.

“Menyatukan berbagai ragam di Indonesia itu menjadi satu. Terus menggambarkan, ini lho Indonesia merupakan negara kesatuan dan persatuan,” ucapnya.

Dengan proses latihan dan persiapan yang sudah dilalui, mereka merasa puas dan lega. Mereka juga ingin agar nantinya mendapatkan hasil yang terbaik, yaitu meraih juara, sehingga bisa membanggakan orang tua, sekolah, sanggar dan teman-teman yang sudah memberikan dukungan selama ini. Namun, apapun yang didapat nantinya, mereka sudah berusaha untuk memberikan penampilan yang semaksimal mungkin agar mereka tetap terus semangat menggeluti kesenian tari.

“Ada satu hal yang sering diucapkan oleh pelatih kami, katanya jangan menari kalau kalian malu, tetapi kalian harus menari karena itu kebudayaan, kalau kalian bukan penari, jangan pernah ngejudge budaya, karena budaya itu milik kita semua dari manapun budaya itu berasal,” tutupnya. (novi/abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter