GPOP-Pergantian tahun baru 2024 sebentar lagi. Jika ingin memiliki progres bertumbuh dan berkembang dalam hidup, resolusi tahun baru menjadi langkah yang baik untuk membangun kebiasaan baru yang positif. Penting membuat rencana agar seseorang tahu tujuan hidupnya. Agar tidak hanya menjadi wacana, resolusi tahun baru dapat dibuat dengan perencanaan yang realistis.

Melihat euforia resolusi tahun baru 2024 mendatang, Psikolog Gerry Olvina Faz mengatakan, jika hal tersebut adalah sesuatu yang wajar. Kita berhak untuk menetukan strategi bagi masa mendatang. Umumnya, pada saat ini kita harus terlebih dahulu mengevaluasi mengenai resolusi di tahun sebelumnya, agar dapat merencanakan resolusi untuk tahun berikutnya.

“Resolusi itu sangat bermanfaat bagi seseorang. Resolusi itu kemampuan kita memperkirakan masa depan, berpikir secara visioner, perencanaan pun harus realistis. Orang bebas merencanakan apapun, tetapi kalau dia tipe yang mudah kecewa, maka penting sekali untuk membuat perencanaan yang realistis (masuk akal) dan disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi,” ucapnya saat dibincangi tim G-Pop.

Menurutnya, sebuah harapan dapat menjadi motivasi dan dorongan untuk bisa melakukan sesuatu. Apabila seseorang tidak memiliki impian dan harapan, maka ia tidak tahu apa yang menjadi tujuan hidupnya. Oleh sebab itu, penting bagi seseorang untuk memiliki target dan harapan agar dirinya bisa berkembang.

Kendati demikian, tentu ada sebagian orang yang gagal dalam mencapai resolusinya. Gerry menuturkan, faktor yang mungkin bisa menjadi penyebab kegagalan yakni karena memiliki resolusi yang tidak realistis atau masuk akal. Resolusi yang direncanakan tidak sesuai dengan kemampuan serta kondisi. Sejatinya, seseorang perlu membuat goals kecil terlebih dahulu untuk selanjutnya dapat mencapai goals yang besar.

“Seperti perumpamaan misalnya kita mau naik ke gedung lantai lima, tidak mungkin kita terbang dari lantai satu, pasti kita harus melalui beberapa lantai dulu untuk bisa mencapai itu,” jelasnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, banyak orang yang mengalami kegagalan dan tidak ingin mencoba lagi. Padahal kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, justru itu sebuah proses yang harus dilalui terlebih dahulu.  Lebih baik, kita kenali diri sendiri, mengetahui kapasitas dan kemampuan yang ada. Buatlah pencapaian yang kecil, namun bersifat continue atau berkelanjutan secara terus menerus.

Disisi lain, kebanyakan anak muda saat ini tidak sabar dengan sebuah proses yang bisa jadi disebabkan oleh berada pada kondisi yang serba mudah. Secara tidak langsung, itu membentuk mentalitas seseorang ketika menghadapi kesulitan dan kegagalan. Seseorang tidak pernah terbiasa untuk menyelesaikannya, karena terbiasa mendapatkan bantuan dari orang lain, previllage, bahkan teknologi.

Seharusnya, kita bisa mengandalkan diri sendiri dengan cara melatih dan memperkenalkan diri dengan kegagalan kecil, lalu bangkit lagi. Dirinya mengatakan, kebanyakan orang berhenti untuk mencoba karena ia merasakan takut dan sakitnya kegagalan, padahal gagal adalah bagian dari proses kehidupan. Untuk menyikapi hal tersebut, wanita yang juga menjadi Dosen BKI FUAD IAIN Palangka Raya ini memberikan tips agar seseorang bisa mewujudkan resolusinya.

Pertama, harus dimulai dari evaluasi diri terlebih dahulu. Selama satu tahun ini, apa saja yang telah terjadi dan bagaiman cara kita untuk menyikapi setiap persoalan atau kegagalan. Kedua, ketahui apa yang menjadi inspirasi di masa mendatang. Ketiga, membuat target atau langkah kecil. Namun, kita juga bisa membuat target besar dan membaginya menjadi target kecil.

Keempat, buatlah resolusi yang realistis dan masuk akal. Sesuaikan dengan kondisi dan kemampuan diri masing-masing. Kelima, hindari untuk mengulang kegagalan di masa lalu. Cari strategi yang efektif agar kegagalan tidak terulang lagi dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Lalu yang keenam, yakin dan percaya pada diri sendiri. Tidak jarang seseorang gagal dalam mencapai resolusinya karena memiliki ketakutan dan tidak percaya diri, sehingga itu menjadi penghambat.

“Itu konkret untuk mencapai impian kita, sehingga kita paham apa yang mau dilakukan. Kalau misalnya menghadapi kegagalan, itu sangat normal. Jangan lupa celebrate (merayakan) apa yang sudah kita lakukan, usahakan dan capai di tahun ini. Itu jadi penyemangat bagi sesuatu yang masih tertunda, mungkin akan tercapai di waktu mendatang,” Imbuh Gerry.

Untuk itu dirinya berpesan untuk tidak perlu takut memiliki impian. Buatlah rencana-rencana yang bagus. Apabila belum maksimal atau belum tercapai, lakukan evaluasi dan jadikan pelajaran di akhir tahun nanti. Sudah sangat bagus apabila sepanjang diri kita memiliki keinginan dan ingin memperbaikinya. Selanjutnya, tinggal bagaimana kita dapat meneruskan dengan mengasah diri. (ovi/abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter