GPOP-Pahlawan tanpa tanda jasa tidak hanya disematkan kepada para pengajar. Bidan menjadi salah satu pahlawan yang tidak kenal waktu. Kapan pun diperlukan, ia harus siap memberikan pelayanan. Tentu saja, pengabdian seorang bidan tidak akan tergantikan. Bagaimana? Calon bidan sudah siap mengabdi?.

“Sangat siap,” jawab Dian Seris dengan lantang.

Calon bidan harus siap segala hal. Siap menempuh pendidikan dan siap menjalani segala hal tantangan. Bidan-bidan muda juga harus bisa memberikan terobosan dan perubahan di daerah-daerah terpencil yang belum terbuka dengan pelayanan kesehatan.

Dian Seris, mahasiswi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya kini tengah menekuni pendidikan yang ia ambil. Sudah menjadi impian sejak kecil, ia ingin menjadi seorang bidan.

“Saya perempuan, saya ingin menjadi bidan, ingin memberikan pelayanan yang lebih banyak kepada perempuan,” ucap mahasiswi semester II ini.

Tujuan Seris, sapaanya, memperdalam ilmu kebidanan guna membantu masyarakat luas khususnya perempuan yang membutuhkan pertolongan. Seperti halnya pada bagian kesehatan, kehamilan, persalinan dan memberikan pengetahuan lebih tentang kesehatan.

Tenaga kesehatan khususnya bidan didominasi oleh perempuan menjadi hal yang menarik wanita kelahiran Pangkalan Bun itu. Prospek kerja pun di lingkup ibu dan anak, pembelajaran dasar kehamilan dan persalinan itu semua dipegang oleh bidan.

“Saya sudah siap, bahkan siap kapanpun dan di manapun,” tegas perempuan yang lahir pada 29 November2004 ini.

Menurut Seris, materi ilmu kebidanan tidak melulu membahas perihal inti kebidanan. Banyak ilmu-ilmu yang dipelajari tentang kesehatan secara luas.

“Yang paling penting, calon bidan diajarkan bagaimana cara untuk mengembangkan suatu pengetahuan kebidanan menjadi inovasi terbaru. Pemikiran kita harus berkembang lebih jauh,” kata Putri Kebidanan Runner Up 1 Poltekkes Kemenkes Palangka Raya ini.

Tentu saja, hal-hal mendasar sebagai bidan harus disiapkan. Pastinya harus menguasai pengetahuan yang luas dibarengi skill dan cekatan. Professionalitas juga perlu ditingkatkan, membangun karakter yang baik dan ramah.

Tugas bidan tidak hanya membantu persalinan, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat yang masih mempercayai mitos di suatu daerah. Masyarakat yang masih mempercayai mitos, mereka akan kurang mempercayai bidan yang bertugas.

”Itulah peran bidan, harus membangun kepercayaan masyarakat secara pemikiran medis dan dapat membantu mereka,” jelas perempuan 20 tahun ini. (ham/abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter