GPOP-Tongkol jagung tidak hanya menjadi limbah semata, tetapi ekstrak tongkol jagung mengandung SPF karena mengandung senyawa fenolik yang tinggi. Mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR) tidak tinggal diam, mereka mengambil peluang untuk menjadikannya sebagai barang berguna.

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Kimia UPR melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) membuat terobosan dengan menjadikan limbah tongkol jagung sebagai produk kecantikan yakni lip balm.

Mereka akhirnya bekerja sama dengan salah satu pelaku UMKM Jasuke Citra Raya di Kota Palangka Raya. Jasuke merupakan salah satu jenis usaha yang menggunakan jagung manis sebagai bahan baku produk usahanya. Tongkol jagung hanya dibuang saja dan akan menjadi limbah.

Tim PKM-K ini terdiri dari dosen pembimbing Muhammad Irmawan, ketua tim Alvin Siena Atviaputra, anggota tim Akmal Atma Jaya, Irvan Maulana Fiqih dan Laila Zahra dengan nama Tim Neocela.

“Kami memproduksi lip balm yang menggunakan ekstrak tongkol jagung dengan berbagai ekstrak bahan alam lainnya,” kata ketua tim Alvin Siena Atviaputra.

Pembuatan lip balm dilakukan sebagai solusi untuk mengatasi bibir kering, pecah-pecah serta kusam yang diakibatkan oleh panasnya cuaca. Lip balm ini diinovasikan oleh Neocela dengan menggunakan ekstrak tongkol jagung sebagai UV protection dari sinar matahari, serta berbagai ekstrak bahan alam lainnya yang berfungsi untuk menutrisi bibir dan pewarna alami.

“Produk lip balm Neocela tidak hanya hadir sebagai solusi praktis dalam membantu merawat kesehatan bibir, tetapi juga memperkenalkan penggunaan dari bahan alam lokal terkhusus bahan asli Kalimantan yang akan berkelanjutan dan inovatif,” jelasnya.

Produk lip balm Neocela menawarkan pengalaman perawatan bibir yang alami dan autentik, mengintegrasikan kekayaan alam Kalimantan ke dalam formula yang variatif, yaitu varian red bloom dan varian pristine drops. Dengan komitmen untuk memanfaatkan bahan-bahan seperti minyak kelapa dan ekstrak tumbuhan lokal, Neocela tidak hanya memastikan bibir tetap lembap dan sehat, tetapi juga mendukung keberlanjutan ekosistem setempat.

“Selain itu, produk ini diproduksi dengan proses yang inovatif dan berkelanjutan. Ini menjadikan Neocela sebagai pilihan tepat bagi konsumen yang peduli pada kesehatan bibir dan bahan alam lokal,” ungkapnya.

Sebagai brand yang peduli pada bahan alam sekitar, Neocela juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan komunitas lokal dalam proses pengumpulan bahan baku. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat, tetapi juga memastikan bahwa setiap produk diproduksi dengan rasa tanggung jawab sosial.

“Neocela berfokus pada pengembangan produk yang bebas dari bahan kimia berbahaya, sehingga aman digunakan oleh semua kalangan, termasuk mereka yang memiliki kulit bibir sensitif,” katanya. (*)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter