GPOP-Sastra Kampus sebuah program seni kreatif dan apresiatif yang digagas oleh Komunitas Praba Teater di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR). Kegiatan ini menjadi ajang bagi komunitas teater, seni musik dan seni tari di Palangka Raya untuk menampilkan bakat mereka.
Mulai dari anak-anak TK hingga mahasiswa dan seniman dewasa, semua bergabung dalam acara yang juga diisi dengan pameran lukisan dan bazar UMKM. Sastra Kampus lebih fokus pada apresiasi seni daripada kajian akademis.
Kegiatan ini pertama kali dilaksanakan pada 18 Juni 2022 dengan tujuan mengenalkan seni lebih luas khususnya seni teater kepada masyarakat Palangka Raya yang masih kurang memiliki minat terhadap seni tersebut.
Gagasan awal Sastra Kampus berasal dari perbincangan sederhana kemudian berkembang hingga terbentuknya nama Sastra Kampus.
Salah satu anggota Praba Kampus Zudan berharap kegiatan ini mampu memberikan dampak positif bagi mahasiswa dan komunitas kampus. Seperti memperluas jangkauan komunitas seni dan memberikan kesempatan untuk tampil di atas panggung.
“Selain itu, Sastra Kampus juga berperan dalam meningkatkan apresiasi terhadap sastra dan seni melalui pengalaman langsung menonton dan tampil,” ujar Zudan saat diwawancara G-Pop Kalteng Pos, Rabu (21/8).
Sastra Kampus diadakan setiap semester dengan jadwal latihan yang cukup intensif. Walaupun mengalami beberapa kendala, seperti penundaan acara karena jadwal kuliah yang padat, komunitas Praba Teater tetap berkomitmen untuk terus mengembangkan kegiatan ini.
“Sastra Kampus diadakan tiap semester, meski terkendala, kami tetap berkomitmen untuk berkembang,” ucap mahasiswa Ilmu Komunikasi UMPR ini.
Salah satu upaya keberlanjutan yang dilakukan dengan memanfaatkan media sosial untuk mendokumentasikan dan mempromosikan setiap kegiatan. Selain itu menyebarkan informasi terkait Sastra Kampus.
Respon dari peserta sangat positif dan antusias. Penampilan yang kreatif dan ide-ide yang menarik selalu menjadi daya tarik utama bagi mereka. Meski demikian, ada kritik yang diterima, seperti pentingnya terus berlatih dalam mengelola acara dan penampilan teater.
“Respon positif, namun tetap perlu berlatih mengelola acara dan teater,” tambahnya.
Sastra Kampus tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga sebuah upaya untuk memperkenalkan dan mempopulerkan seni teater di Palangka Raya.
Dengan tekad yang kuat, kegiatan ini diharapkan dapat menarik minat yang lebih luas, termasuk melibatkan lebih banyak mahasiswa dan masyarakat luar kampus di masa depan. (rah/abw)