GPOP-Borneo Modelling School (BMS) kembali mengharumkan nama Kalimantan Tengah (Kalteng) di kancah nasional dan internasional. Berbagai persiapan matang dilakukan untuk memberangkatkan perwakilan dari Kalteng dalam ajang kontes kecantikan dan modeling tingkat dunia.

Tahun ini, Vania Cassandra Joyceline salah satu siswi BMS, berhasil memenangkan tiga ajang internasional di Thailand, menambah daftar panjang prestasi yang diukir oleh BMS.

Founder BMS Kalteng Steffan Adji mengatakan persiapan mental dan substansi seperti kemampuan advokasi dan bakat menjadi fokus utama dalam mempersiapkan perwakilan dari daerah.

”Kami membawa #ShareTheJoy, kerja sama dengan Panti Asuhan Kasih Karunia, sebagai advokasi kami,” ujar Steffan sapaan akrabnya saat diwawancara G-Pop Kalteng Pos, Selasa (27/8).

Selain itu, tantangan utama yang dihadapi oleh BMS dalam mempersiapkan para peserta yakni mentalitas, terutama insekuritas dan rasa takut akan kompetisi, menjadi PR besar baginya. Namun, melalui pencapaian Vania, ia berharap tidak ada lagi rasa rendah diri karena semua sama-sama worth it dan berkualitas.

Steffan juga menjelaskan bahwa BMS mengajarkan berbagai keterampilan kepada para pesertanya, mulai dari public speaking, catwalk hingga advokasi. Pembinaan karakter berbasis literatur menjadi fokus utama BMS, dengan penekanan pada pengembangan kepribadian, grooming, sikap, serta kemampuan hosting dan presenting.

BMS terus menjaga konsistensi dalam menghasilkan peserta berkualitas melalui koordinasi yang solid dan pelatihan yang serius.

“Kami percaya juara tak lahir dalam semalam. Persiapan matang, latihan konsisten dan persistensi adalah kuncinya,” tegas laki-laki yang pada lahir di Medan 5 september 1995 ini.

Melihat potensi anak-anak Kalteng dalam bidang modeling dan kontes kecantikan, Steffan menilai bahwa mereka sangat potensial dan unik. Selain minat yang tinggi, dukungan dari orang tua juga patut diapresiasi karena benar-benar tidak pernah setengah hati dalam membantu setiap proses anak-anaknya.

Ke depan, BMS berkomitmen untuk terus mengoptimalkan potensi para peserta dengan menekankan pentingnya inner beauty, yang menurut Steffan, merupakan kunci untuk memenangkan hati juri.

”Inner beauty dalam moral dan etika mengalahkan ketidaksempurnaan fisik. Semua Bawi Dayak berharga dan berkarakter,” pungkas Steffan.

Dengan pencapaian-pencapaian tersebut, BMS berhasil membuktikan bahwa anak-anak Kalteng mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional, membawa nama daerah semakin dikenal di mata dunia. (rah/abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter