GPOP-Sekolah menjadi wadah untuk bertumbuh kembangnya segala macam bentuk berkreasi dan kreatifitas siswa. Sekolah tidak hanya memberikan wadah untuk pembelajaran namun memberikan pula pengajaran untuk berbisnis.
Tidak hanya siswa-siswi SMK saja yang dituntut memiliki keterampilan untuk siap menghadapi dunia kerja. Peserta didik SMA juga memiliki kesempatan mendapat keterampilan sebagai bekal saat lulus sekolah nanti.
Salah satu guru di SMAN 4 Palangka Raya Olivia mengatakan, berdasarkan kurikulum merdeka belajar anak-anak diharapkan bisa menerapkan program proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5). Di SMAN 4 Palangka Raya, salah satu keterampilan yang diberikan kepada peserta didik yakni biohidroponik.
“Siswa-siswi diajarkan merawat lingkungan, dalam kegiatan P5 ini pun memberikan bekal kepada siswa setelah lulus, salah satunya keterampilan biohidroponik, keterampilan ini diajarkan sejak siswa memasuki kelas X hingga kelas XII, jadi semua siswa diberikan ilmu untuk mengelola dan merawat biohidroponik ini,” jelasnya, Senin (13/5).
Sementara itu, salah satu siswi SMAN 4 Palangka Raya Christina Anggi Andreyni bersama tim mendapat kesempatan memamerkan hasil produksi biohidroponik mereka di Stan Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng pada Kalteng Expo 2024. Mereka membawa produk selada dan pokcoy yang banyak digemari dan diserbu ibu-ibu.
“Selain selada dan pokcoy, di sekolah kami juga menanam kangkung, kacang dan berbagai sayur lainnya. Pada expo ini kami hanya membawa selada dan pokcoy saja, banyak pengunjung yang membeli,” tegas siswi kelas XI ini.
Christina mengaku, keterampilan yang dilakukan oleh siswa-siswi SMAN Palangka Raya ini sudah mendapat pasar. Selama Kalteng Expo, tanaman mereka banyak diserbu pengunjung, hanya saja mereka membatasi penjualan 40 hingga 50 saja.
“Kalau di sekolah banyak masyarakat umum yang membeli, kami promosi melalui media sosial,” tutupnya. (*cho/abw)
