GPOP-Seorang penari dan desainer muda Palangka Raya, sukses menggabungkan elemen tradisional Dayak dalam desain busana modern yang ia ciptakan. Berbekal pengalaman di Sanggar Seni dan Budaya Tut Wuri Handayani sejak tahun 2016, Norma tidak hanya menguasai teknik dan filosofi motif Dayak, tetapi juga memadukannya dengan sentuhan inovasi modern.
Busana hasil kreasinya telah digunakan dalam berbagai acara besar seperti Karnaval Budaya Isen Mulang di Palangka Raya, Pawai Karnaval Budaya Rakernas XVI Apeksi Tahun 2023 di Makassar, hingga Pawai Asia-Afrika 2024 di Bandung.
Dalam proses pembuatan busananya, Norma selalu menjaga esensi budaya Dayak dengan berkolaborasi bersama tokoh-tokoh setempat. Norma mengakui tantangan terbesarnya yakni menemukan cara untuk menggabungkan tradisi dan inovasi tanpa merusak keaslian elemen tradisional.
”Tantangan terbesar saya adalah menggabungkan tradisi dan inovasi tanpa merusak keaslian,” ungkap owner dari clothes.prilia ini.
Ia juga memastikan bahwa setiap motif yang digunakan memiliki makna yang sesuai dengan konteksnya, demi menghormati nilai-nilai budaya Dayak. Norma mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat Dayak, termasuk dari beberapa tokoh yang terlibat langsung dalam proses karyanya.
“Saya bangga bisa membawa budaya Dayak ke pentas yang lebih luas melalui karya-karya saya,” tambahnya. (rah/abw)