GPOP-Kala itu di tahun 2015 jasa penatu atau laundry belum seramai sekarang. Namun Yun Laundry sejak itu sudah berdiri di tengah-tengah padat pemukiman. Tepatnya di Jalan Sangga Buana II Kota Palangka Raya.
Berbekal surat izin yang telah terbit, Siska Yunida bersama keluarga merintis bisnis layanan jasa laundry.
“Tahun 2015 mulai usaha laundry dengan dua buah mesin cuci manual. Di keluarga besar belum ada yang buka jenis usaha ini, jadi ini kali pertama. Di tahun itu juga masih sepi & laundry hadir pertama kali di daerah Sangga Buana,” ungkap Siska kepada tim G-Pop
Bisnis rintisan keluarga yang hampir berjalan 10 tahun ini tetap mengedepankan pelayanan yang maksimal. Pelanggan tidak dibuat menunggu terlalu lama saat berada di meja transaksi. Selain memberikan service penatu terbaik bagi pelanggannya dalam perjalanan bisnisnya juga selalu mengedepankan sikap jujur.
“Pasti ya satu pelanggan itu satu mesin cuci. Jadi cucian ngga tercampur sama milik orang lain. Karena pegawai kami sudah berpengalaman jadi minim kesalahan saat bekerja” sebutnya.
Ia juga menambahkan selama membuka jasa penatu ini sering menemukan barang milik pelanggan di saku pakaian. Mulai dari uang dengan nominal besar, peluru hingga barang yang dicurigai merupakan obat terlarang.
“Kami pernah menemukan bungkus mencurigakan disaku celana pelanggan. Kalo dibandingkan dengan obat terlarang yang dilihat di TV sekilas bentuknya mirip. Karena ngga mau ambil risiko jadi saya menyerahkan barangnya dan menceritakan hal ini ke pelanggan loyal yang kebetulan anggota kepolisian. Info terakhir yang saya dapat orang itu diawasi geraknya,” cerita perintis Yun Laundry ini.
Karena usaha jasa penatu ini sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat ia bersama keluarganya terus mengusahakan pelayanan yang terbaik. Apalagi bisnisnya berada dipemukiman padat dengan jam kerja yang padat. Sehingga jasa penatu banyak dicari dan diperlukan oleh orang dengan mobilitas tinggi. (oas)
