GPOP-Kemarin, Rabu (12/7) hari pertama siswa-siswi SMA/SMK serentak melaksanakan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Hal wajar, bagi sebagian anak akan malu-malu di tempat baru.
MPLS di SMAN 2 Palangka Raya (Smada) diikuti oleh ratusan peserta didik baru. Mengikuti berbagai kegiatan yang disusun untuk mengenal lingkungan sekolah barunya. Ada banyak kegiatan pada MPLS di Smada, dimulai dari pengumpulan berkas, dilanjutkan dengan membagi gugus agar para siswa dapat lebih rapi dan lebih teratur. “Dilanjutkan dengan keliling sekolah untuk memperkenalkan lingkungan sekolah kepada para siswa-siswi baru Smada,” kata Wakil OSIS I SMAN 2 Palangka Raya Vivian Aulia Salsabila.
Kegiatan dilanjutkan dengan parade seragam sekolah yang nantinya akan dipakai dari hari Senin sampai Jumat. Dilanjutkan kegiatan di kelas yang dipimpin oleh guru pendamping yang membahas tentang sejarah sekolah sampai dengan organisasi dan ekstrakurikuler yang ada di Smada.
“Kegiatan MPLS ini diwali dengan pra MPLS pada Senin (10/7) dan Selasa (11/7). Kemudian dilanjutkan dengan MPLS yang dilakukan selama tiga hari dari hari Rabu (12/6) sampai Jumat (14/7),” jelasnya.
Panitia yang terlibat dalam MPLS ini ada dari guru, organisasi mahasiswa yakni OSIS dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK). Menurut Vivi, MPLS ini sangat penting untuk memperkenalkan lingkungan sekolah kepada para siswa-siswi baru, karena tidak mungkin mereka tiba-tiba jadi anak Smada kalau dengan lingkungannya sendiri saja tidak tau. “Misalnya ruang kelas bagaimana, ruangan kepala sekolah dimana dan sebagainya. Bahkan juga tidak mengenal guru-guru, organisasi bahkan ekstrakurikuler apa aja yang ada di Smada ini,” jelsanya
Respon para peserta MPLS juga bermacam-macam, ada yang agak malu-malu ketika hari pertama menginjak kaki di Smada, dan ada pula yang biasa saja santai.
“Tapi kami usahakan selama seminggu acara MPLS ini nantinya mereka bisa lebih berani, ketika ditanya dapat menjawab dan dengan mudah juga berbaur dengan yang lain,” sambungnya
Selain itu, siswi yang lebih akrab di panggil Vivi ini juga menjelaskan bahwa di Smada sudah tidak diberlakukan adanya perpeloncoan, karena itu sudah tidak diperbolehkan lagi. (*wulan/abw)