GPOP-Profesi perawat adalah pilihan. Siap mengabdi dan melayani. Kita mengakui dedikasi, pengabdian, dan komitmen para perawat dalam memberikan perawatan yang berharga kepada pasien di berbagai lingkungan kesehatan.

Mereka terus bekerja dengan penuh dedikasi dan kesabaran, meskipun seringkali dihadapkan pada situasi yang menguras emosi dan fisik. Perjuangan perawat adalah bukti nyata dari keberanian, komitmen, dan cinta kepada profesi dan kepada yang mereka layani.

Pun perawat muda, memainkan peran penting dalam mewujudkan masa depan keperawatan kesehatan yang lebih baik, membawa semangat dan inspirasi untuk terus berinovasi dan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi semua orang.

“Sebaik baiknya manusia ialah manusia yang bermanfaat bagi orang lain,” begitulah Dela, memaknai bahwa sebagai perawat telah menjalankan tugasnya dengan memberikan manfaat kepada orang lain.

Perawat merupakan profesi yang sangat mulia dari diri dan hati yang tulus dalam memberikan pengabdian terhadap masyarakat. Perawat memiliki kontribusi yang besar di bidang kesehatan untuk memberikan asuhan keperawatan yang baik.

“Dengan profesi perawat, saya bisa menjadi manfaat bagi orang banyak dan akan menjadi tangan kanan untuk menyalurkan kepada mereka yang membutuhkan,” ucap mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Eka Harap, Palangka Raya ini.

Perempuan dengan nama lengkap Dela Pitriani ini menyebut, sebelum nantinya terjun ke lapangan sebagai perawat, ia harus belajar banyak hal bagaimana cara memberikan asuhan keperawatan dan pelayanan yang baik. Jika sudah lulus, ia mengaku siap memberikan pengabdian di manapun ia  ditempatkan.

“Siap ditempatkan di mana saja, karena itu sudah menjadi tanggungjawab kami sebagai perawat untuk bisa menjadi tangan bagi masyarakat di manapun, bahkan di polosok daerah,” ucap perempuan yang lahir di Gunung Mas, 21 Agustus 2005 ini.

Duta Kesehatan Kalteng 2024 ini mengaku siap menghadapi tantangan, apapun risiko dan keadaan yang akan dihadapi. Sebagai calon perawat tentu ia sudah dibentuk memiliki jiwa berani mengambil risiko dan kuat terhadap tantangan.

“Perawat merupakan profesi yang memiliki tanggung jawab yang besar dan akan tetap menjadi garda terdepan di bidang kesehatan,” tegas perempuan yang memiliki hobi bermain musik dan tari tradisional ini.

Perempuan 19 tahun ini akan berlaga pada pemilihan Duta Kesehatan Nasional pada 2024 ini bersama pasangannya Indra Wahyu. Isu kesehatan di Kalteng terkait stunting menjadi fokusnya pada ajang nasional ini, melihat data stunting di Kalteng yang masih berada di angka 26,9 persen.

“Tentunya hal ini menjadi isu fokus kami terkait advokasi yang kami bawakan nanti,” ucapnya kepada tim G-Pop, Rabu (13/3).

Selain itu, advokasi yang akan mereka bawa nanti terkait tumbuhan kalakai (pakis) sebagai tumbuhan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Selain memiliki kandungan kesehatan yang baik bagi tubuh, kalakai juga salah satu tumbuhan lokal yang mudah dan banyak ditemui.

“Kami juga akan melakukan perencanaan lanjut untuk pembuatan teh yang terbuat dari tumbuhan kalakai ini, tentunya ini sangat memudahkan bagi masyarakat untuk mengonsumsinya,” ujar perempuan dengan segudang prestasi ini.

Duta Bawi Tambun Bungai Kalteng ini sudah mempersiapkan diri baik secara fisik, mental, dan akademik. Sebelum keberangkatannya, berbagai kegiatan sudah Dela dan Indra ikuti, seperti kegiatan donasi literasi dengan memberikan pelayanan kesehatan. Pada HUT PPNI, pihaknya juga melakukan aksi pengabdian kepada masyarakat.

Sementara Indra Wahyu, asas ilmu keperawatan adalah peduli dengan segala ilmu yang dimiliki. Ia bermimpi menjadi menteri kesehatan pertama dari ilmu keperawatan dan juga pemuda dari Kalteng pada tahun 2045.

“Itu sudah saya gelorakan agar menjadi spirit saya untuk tekun belajar dengan membuktikan dengan berbagai karya,” ucap pria kelahiran Barito Selatan pada 13 Maret 2002 ini.

Mengabdikan diri sudah barang tentu harus dilakukan sebagai seorang perawat. Pun siap menghadapi medan apapun. Indra ingin berkontribusi lebih luas setelah lulus dan menjalani profesi perawat di lapangan.

“Kami didesain bisa menolong orang dari kegawatan sampai hal sederhananya memasak,” tegas Indra, tiktokers bidang kesehatan ini.

Menjadi garda terdepan menghadapi bencana khususnya kesehatan, perawat harus siap bertugas dalam kondisi genting sekalipun. “Kami tidak hanya dibekali pengetahuan saja tetapi juga rasa ingin tahu, hal itulah prawat tetap harus belajar,” tutup mahasiswa Stikes Eka Harap ini. (abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter