GPOP-Tidak pernah terpikirkan sebelumnya akan tinggal di Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam waktu yang cukup lama. Sejak dulu, Sugeng Santoso, lahir dan tumbuh di Blitar, Jawa Timur. Ini adalah kisah Santos, sapaan akrabnya, selama setahun bertualang di Kalteng.
Santos, memutuskan untuk menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Yaps, Santos menjadi guru di SMPS Hamparan 2, sebuah sekolah yayasan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
“Setelah tiga bulan bekerja di sana, saya berhasil mengantarkan siswa saya menjadi juara pertama lomba pantun tingkat nasional yang diadakan Universitas Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Total tiga buah piala saya persembahkan untuk sekolah ini,” cerita Santos kepada tim G-Pop.
Tiga bulan berselang, ia mendapat tawaran mutasi ke Pulang Pisau. Sebuah tempat yang belum pernah ia dengar sebelumnya. Namun dengan berbekal cerita bahwa di sana masih pelosok dan banyak peluang untuk berkembang, akhirnya tawaran tersebut diterima. Di pelosok Pulang Pisau ia mengajar di SMPS 11 Best Agro.
“Dalam kurun waktu dua bulan akhirnya mental dan fisik ini bisa menyesuaikan diri di wilayah ini. Tak cuma mengajar, saya juga belajar menjadi membuat konten. Konten-konten tersebut pun viral di Instagram, sehingga membuat saya didapuk menjadi pembicara di beberapa seminar pendidikan dan inspirasi,” kisahnya.
Di SMPS 11 Best Agro ini prestasi yang ia raih semakin banyak. Mulai dari juara pertama lomba media pembelajaran guru nasional, meraih medali perak lomba inovasi sosial internasional, mengantarkan siswa mendapatkan belasan gelar juara, hingga yang paling baru berhasil membimbing rekan guru untuk andil dalam lomba riset internasional.
“Senang rasanya, bisa mengabdi untuk negeri. Membimbing anak-anak pelosok untuk mengenyam pendidikan lebih baik. Tapi sayangnya, di akhir bulan September 2023 kemarin saya harus undur diri. Mewujudkan mimpi yang lain. Semua ini bukan keinginan saya, namun hati kecil saya memilih untuk pulang dan berusaha mecari peluang untuk melanjutkan pendidikan,” beber Santos.
Jika diberi kesempatan, suatu hari nanti ingin kembali ke Kalimantan Tengah. Ke Pulang Pisau lebih tepatnya. Menemui orang-orang yang telah membantu mengisi hari-harinya. Menyudahi kerinduan yang setiap hari bersembunyi di balik pejam mata. Semoga segera terealisasi ya pak Santos. (abw)