GPOP-Memanfaatkan waktu berbuka puasa diisi dengan kegiatan yang positif dan menyenangkan. Begitulah yang dilakukan para relawan literasi di tengah berjalannya bulan Ramadan kali ini. Komunitas literasi memang selalu bergerak di setiap kesempatan. Pun, di bulan Ramadan ini tak menghalangi mereka untuk terus berbuat kebaikan, justru sebagai upaya untuk terus menebar kebaikan.
Posko Bencana Banjir Kelurahan Pahandut Seberang, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya menjadi titik yang merak tuju, Senin (18/3). Beberapa waktu terakhir ini, Kota Palangka Raya dilanda bencana banjir di sejumlah titik. Komunitas literasi hadir memberikan sumbangsih pikiran dan buku-buku dari Perpustaakan Kalteng melalui perpustakaan keliling untuk bisa dijangkau anak-anak di sana.
Kepala Bidang Layanan, Teknologi Informasi, dan Kerja Sama Perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah Kunteb Berkat Asi mengatakan, perpustakaan keliling ini hadir setiap hari Minggu di car free day (CFD) Palangka Raya atau turun setiap ada permintaan dari masyarakat. Seperti yang dilakukan pada pekan lalu, perpustakaan keliling bersama relawan dan komunitas literasi hadir di tengah-tengah masyarakat yang terdampak bencana banjir.
“Kehadirian perpustakaan keliling ini agar anak-anak memiliki aktivitas positif, kami berada di lokasi ini sampai banjir surut,” katanya saat dibincangi tim G-Pop Kalteng Pos.
Salah satu relawan dari Komunitas Pensil Kita Siti Munawarah mengatakan, alasan mereka peduli terhadap literasi anak-anak di pinggiran kota karena ingin membuktikan bahwa tinggal di pinggirin kota bukanlah suatu faktor penyebab rendahnya literasi.
“Maka dari itu semua hal dimulai dari literasi, ketika anak-anak dengan senang hati membaca berbagai buku, mereka akan mudah untuk mempelajari banyak hal di masa depan,” katanya di sela-sela kegiatan berlangsung.
Hal yang perlu diperhatikan, kata dia, yakni minat literasi yang perlu ditumbuhkan kepada setiap orang. Literasi tidak hanya baca dan tulis, tetapi ada digital, numerasi, dan lain lain. Ketika minat mereka terhadap literasi sangat tinggi, ini dapat membuat mereka haus akan pengetahuan dan membuat mereka berpikiran luas, bahwa tinggal di pinggiran kota tidak menghentikan mereka untuk menggapai cita cita.
“Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mempermudah akses literasi bagi anak-anak di pinggiran Kota Palangka Raya. Bersama Dispursip Kalteng, Komunitas Pensil Kita melaksanakan kegiatan ini dengan tujuan meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi bagi masyarakat di pinggiran,” jelasnya.
Literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga tentang pemahaman informasi, kritis berpikir, dan kemampuan untuk mengambil keputusan yang bijaksana. Kegiatan ini akan dilakukan secara berkelanjutan dengan sistem keliling. “Jadi Kami akan berkeliling ke daerah pinggiran kota lainnya,” tegasnya.
Kegiatan literasi di pinggiran kota juga dapat menjadi salah satu pilihan ngabuburit yang positif dan bermanfaat. Misalnya, mengadakan kelompok diskusi buku atau pertunjukan seni budaya yang mendukung pengembangan literasi dan pengetahuan.
“Kegiatan literasi di pinggiran kota di bulan Ramadan dapat menjadi alternatif yang sangat edukatif dan memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan baru seraya menunggu waktu berbuka puasa,” jelas perempuan yang lahir di Pembuang Hulu, 6 Agustus 2002 ini.
Di tempat yang sama, relawan perpustakaan Kalteng Margaret Mei Lia Seconda mengatakan, menjadi relawan karena ia tertarik mencari kegiatan yang produktif sambil berbagi ilmu kepada anak-anak. Terlebih di pinggiran kota, perlu tempat-tempat membaca yang asyik untuk dinikmati anak-anak
“Saya pikir masih sangat kurang, unutk itu kami berinisiatif dengan perpustakaan keliling ini ingin berupaya mewujudkan hal tersebut,” ucap mahasiswi Universitas Palangka Raya (UPR) ini.
Apalagi, lanjutnya, saat anak-anak terdampak bencana seperti banjir, maka perlu memberikan hiburan manfaat kepada mereka. Pada kegiatan ini, selain memberikan fasilitas membaca buku juga memberikan storytelling hingga membagikan takjil. (abw)
