GPOP-Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palangka Raya M Rizky Oktaviandi memaknai ikar sumpah pemuda sebagai sesuatu yang sakral. Ikrar kedua yang berbunyi “kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia” dapat mengikat perbedaan latar belakang, golongan, suku, adat, agama, budaya tapi kita mau melebur dalam satu ikrar yang sama dengan tujuan yang juga sama.
“Anak muda harus terjun langsung menjadi aktor untuk tetap menjaga semangat persatuan di tengah masyarakat, karena di era sekarang banyak pemuda yang tak acuh terhadap fenomena sosial dan keadaan bangsa yang harus tetap kita rawat persatuan dan kesatuannya,” kata pria kelahiran Puruk Cahu, 07 Oktober 2000 ini.
Dikatakan Rizky, beragamnya suku di Indonesia tentunya akan membuat banyaknya pemikiran, banyaknya adat, banyaknya kebudayaan. Tetapi sebagai generasi muda harus mampu menjaga kesatuan sebagai sebuah bangsa seperti para pendahulu, karena cita-cita bangsa Indonesia yakni menyatukan semua tanpa ada sentralisasi dari golongan tertentu.
“Menolak lupa, kita perlu merawat ingatan tentang bagaimana para pendiri bangsa ini yang terlahir dari suku tapi siap memberikan kemampuannya untuk membangun bangsa dan negara, rasa cinta terhadap tanah air dan rasa memiliki bersama ini lah yang harus menjadi semangat yang harusnya tetap hidup di hati dan pikiran generasi muda sekarang,” tegas pria yang saat ini aktif sebagai mahasiswa pascasarjana IAIN Palangka Raya ini.