GPOP-Mendongeng yakni menceritakan sebuah kisah secara lisan, biasanya cerita fiksi atau cerita rakyat. Dongeng biasanya disukai oleh anak-anak. Pendongeng cilik, Meysa Khozrifatul Ulmi, lebih suka menjadi pendongeng dari pada hanya menjadi pendengar cerita dongeng. Ketertarikannya pada dunia mendongeng berawal dari keikutsertaannya di Taman Baca Laskar Pelangi.
Inspirasi dari orang terdekat dan teman-teman membuatnya yakin untuk terjun ke dunia mendongeng. Anak perempuan kelahiran Kota Jepara ini mengaku suka mendongeng karena terinspirasi dari orang-orang di sekitarnya. Dengan mendongeng,ia ingin menceritakan kembali legenda-legenda dan dongeng baru kepada teman-teman yang lain.
“Agar mereka selalu ingat serta dapat sekalian melestarikan cerita tersebut,” jelas anak perempuan dengan senyum manis itu.
Murid kelas VI SDN 6 Bukit Tunggal ini membuktikan bahwa usia muda bukanlah halangan untuk mulai berkarya dan melestarikan budaya. Dalam acara Semarak Bulan Bahasa 2024 yang dilaksanakan di Aula Hotel Best Western Batang Garing oleh Balai Bahasa Provinsi Kalteng beberapa waktu lalu, Meysa berhasil memukau para penonton dengan keahliannya mendongeng.
Dengan permainan ekspresi, suara dan kelihaian olah tubuhnya, Ia menceritakan dongeng dengan judul “Ikan Tapah Penunggu Sungai Bulan” karya Riethma Yustiningtyas.
Alasan memilih tema itu lantaran dongeng tersebut masih terbilang baru didengar dan banyak orang yang belum mengetahuinya. Pesan yang terkandung dalam dongeng tersebut yakni untuk menghormati dan mendengarkan nasihat dari orang yang lebih tua serta untuk selalu menjaga budaya yang kita miliki.
Dari bakatnya mendongeng dan bertutur, gadis cilik dengan bulu mata lentik ini sudah meraih beberapa prestasi. Salah satunya adalah juara 3 lomba bertutur tingkat Provinsi Kalteng. Motivasi untuk terus berkembang dan mengumpulkan banyak penghargaan membuat semangatnya selalu membara.
Gadis cilik yang juga memiliki hobi menggambar itu memberikan pesan motivasinya kepada anak muda yang lainnya agar tetap semangat dan jangan cepat menyerah.
“Jangan ragu dan takut untuk mencoba banyak lomba dan hal baru. Ini bisa jadi ladang kalian untuk bertumbuh, menambah pengalaman serta pengetahuan,”tutupnya sambil ternsenyum manis.
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, anak perempuan yang menjadikan Nadin Amizah sebagai idolanya ini, dapat membuktikan bahwa anak muda memiliki peran penting. Dalam melestarikan budaya dan menginspirasi generasi selanjutnya untuk terus berkarya. (ani/abw)