GPOP – Akhir-akhir ini, keadaan sedang prihatin, karena marak kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Tengah, khususnya Kota Palangka Raya. Gak bisa dipungkiri, peran relawan sangat dibutuhkan untuk situasi saat ini.
Ada nih, salah satu relawan perempuan, namanya Detrya Izzati Adzkiyah. Ia saat ini tergabung di salah satu relawan karhutla bernama Katuyung, sejak bulan lalu. Alasannya karena dirinya suka bereksplorasi, mencari pengalaman, pengetahuan baru, dan suka bervolunteer.
Gadis yang lahir di Jakarta, 14 Desember 2005 ini, meskipun baru bergabung sebulan, tetapi ia sudah sangat merasakan gimana rasanya berjuang melawan api dan asap ketika di lapangan.
“Sangat berkesan saat saya tau bagaimana yang dilakukan firefighter di lapangan. Jadi tau bagaimana rasanya menjadi pemadam untuk hutan dan lahan yang terbakar di Kalimantan. Dan ternyata menjadi relawan apalagi di bagian pemadam pada masa genting seperti ini itu banyak rintangan dan kendalanya,” kata perempuan 17 tahun ini.
Meski begitu, ternyata ada juga kendala yang ia hadapi di lapangan. Contohnya seperti, terbatasnya jumlah personil membuat mereka harus berbagi jadwal dan waktu untuk turun ke lapangan. Terus, perlengkapan yang terbatas, seperti pakaian yang berasal dari sumbangan, sebenarnya enggak sesuai dengan ukuran perempuan. Tetapi, dibalik itu semua, Detrya tetap semangat dan turut berjuang melawan karhutla saat ini.
Selain menjadi relawan, ternyata diluar sekolah ia juga bekerja sebagai tutor private dan bimbel lho. Wah gimana ya cara membagi waktu ditengah sibuknya aktifitas yang lain? Nah, Detrya menjelaskan, kalau ia membagi waktu menggunakan skala prioritas, mana yang bisa didahulukan dan mana yang bisa digeser waktunya agar flexible.
Ditengah maraknya kasus karhutla yang terjadi sekarang ini, menurutnya itu bukan hanya sekedar karena iklim yang sedang ekstrim saja, tetapi juga karena adanya unsur pembakaran yang dilakukan secara sengaja dari beberapa oknum dengan niat membuka lahan, dan tentunya cara tersebut salah karena merugikan orang lain. Maka dari itu, Detrya berpesan agar stop membuka lahan dengan cara dibakar, sayangi dan lindungi hutan kita. (novi/abw)