GPOP-Pasti kita semua pernah mengalami stress kan? Entah itu karena tugas di sekolah atau PR yang dibawa ke rumah. Eits tapi buat mengatasinya jangan dengan cara yang aneh dan berbahaya. Jangan juga self-diagnosis seperti yang sedang ramai akhir-akhir ini ya! Dari pada ngelakuin yang ngga-ngga dan bisa berdampak buruk buatmu mending dengerin lagu favorit kamu.

G-Pop punya rekomendasi juga nih Pops! Sebagai putra dan putri daerah Kalteng harusnya kita tau dong sama alat musik lokal Dayak Kecapi? Itu tuh alat musik yang punya senar seperti gitar namun lebih sedikit. Alat musik khas Kalimantan ini mampu mengeluarkan lantunan instrument yang membuat pendengarnya merasa nyaman. Ngga percaya? Nih akan dibuktikan dengan hasil penelitian si kembar Raynando Kurniawan dan Kristian Reynaldy dalam penelitiannya di ajang International Young Inventors Award (IYIA) 2023.

“Ketika pulang dan menginjakkan kaki di Kota Palangka Raya saya mendengar musik kecapi di bandara Tjilik Riwut. Saat itu saya merasa rileks, dari situ yang bisa menenangkan jiwa,” kata Raynando.

Musik instrumen kecapi ini salah satu musik yang alunannya bisa menjadi penenang jiwa gitu. Jadi seperti satu hal yag baru dan membuat saya salut.

“Untuk ktu saya dan Ray melakukan penelitian bahwa instrumen kecapi Dayak bisa menurunkan tingkat stress bagi manusia,” ucap Ray, siswa SMAN 1 Kasongan ini.

Berbekal segudang pengalaman dalam menulis dan melakukan penelitian, Ray dan Rey menggunakan dua metode penelitian. Dalam observasi yang dilakukan selama 5 hari sejak 17 Juli hingga 21 Juli 2023 ini mereka membagikan rekaman instrumen kecapi kepada beberapa sample siswa/siswi di SMA 1 Negeri Kasongan. Penelitian yang dikerjakan bersama dengan anggota lainnya ini bisa ditarik kesimpulan bahwa instrumen yang berasal dari alat musik kecapi bisa menurunkan kadar stress manusia. “Kebetulan di sekitar tempat tinggal saya, sebelum tidur itu orang di sini punya kebiasaan sambil dengar alunan musik dari kecapi dari tape di rumahnya. Dan menurut saya itu sangat luar biasa,” ucapnya.

Rey, kembarannya mengaku, ternyata mendengarkan kecapi sebelum tidur itu unik. Apalagi melodi musik yang keluar dari kecapi itu sudah menjadi hal yang biasa didengarkan oleh masyarakat sekitar.

“Jadi saya dan Ray tentu merasakan hal yang sama dan sepakat untuk melakukan uji coba ke orang lain untuk membuktikan bahwa musik kecapi bisa mengurangi kadar stress pada manusia,” papar Rey yang bercita-cita ingin mengambil filsafat di perguruan tinggi kelak.

Rey menyataka bahwa riset tentang alat musik tradisional Dayak Kecapi ini merupakan penelitian yang menarik. Ditulis dan dikerjakan bersama dengan tiga anggota lainnya yang berasal dari Kuala Kapuas. Dengan pembagian tugas yang setara dan koordinasi melalui daring tim Ray dan Rey ini akan melanjutkan memamerkan karya tulis ilmiahnya ke tingkat internasional yang akan diselenggarakan pada 16-19 September 2023 mendatang yang turut diikuti oleh 35 negara di dunia.

Tak hanya sekali, ternyata mereka berdua sudah berulang kali berpartisipasi dalam lomba penelitian. Menurutnya melakukan penelitian dan riset itu lebih menyenangkan ketimbang belajar di ruang kelas, karena ketika melakukan riset itu menggunakan ide dari diri sendiri yang direalisasikan sehingga ide-ide kreatif yang dimiliki bisa diketahui oleh masyarakat dan berguna bagi daerah dan bangsa.

“Lebih suka melakukan riset yang benar-benar muncul dari akar pikiran sendiri. Saya lebih senang meneliti dan itu membuat kita mempelajari ide sendiri. Awalnya ditawarin untuk ikut penelitian di tingkat nasional namun gagal. Jadi sejak saat itu jadi motivasi saya untuk ikut berpartisipasi dalam berbagai even penelitian, karena merasa belum cukup, jadi saya terus mencoba hingga berhasil sampai di tahap ini,” ungkapnya.

Tak lepas peran dari orang tua tuanya yang sempat memancing sang anak dengan foto-foto juara lomba sebelumnya, ternyata saudara kembar ini sadar dan paham betapa luar biasanya penelitian itu. Menurutnya mengikuti berbagai ajang lomba penelitian tak hanya bermanfaat bagi diri sendiri dan bangsa namun juga menjadi golden ticket untuk masuk ke universitas impian lho! Ngga berhenti sampai disini nyatanya ketika dihubungi tim G-Pop Rey dan Ray sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti perlombaan penelitian selanjutnya yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Kali ini daun sawang jadi bintangnya.

Mengangkat dan mencari tahu tradisi serta asal-usul daun sawang yang tumbuh di Kalimantan Tengah dengan harapan dapat menjaga tradisi lokal agar tidak pudar. Tentu generasi populer selanjutnya harus tau dan mampu menjaga segala tradisi lokal di Kalimantan Tengah ya Pops! (ayu/abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter