GPOP-Seni tari menjadi bagian penting dalam warisan budaya. Hal ini menjadi suatu simbolis dalam mencerminkan makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam seni tari. Hal yang patut di budayakan serta dilestarikan ini, menjadi ciri khas keanekaragaman yang menggambarkan masyarakat Indonesia.

Muhammad Dody, alumni yang aktif dalam Lembaga Seni Dan Budaya Mashasiswa (LSBM) Instutut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya berpendapat bahwa tari menjadi sumber budaya dan aset kekayaan daerah yang harus selalu dijaga serta dilestarikan. Meski tidak terlibat langsung sebagai pelaku seni tari, paling tidak mendukung dengan cara menonton ataupun memberikan apresiasi dukungan kepada mereka pelaku seni.

“Seorang penari pada dasarnya bukanlah orang yang sekadar menggerakkan badannya untuk bergerak dalam pola gerakan-gerakan tertentu. Menari sesungguhnya sedang meniti rasa, seperti wiraga wirasa wirama, fungsinya untuk memberikan hiburan kebapa penonton dan pengalaman kepada penonton,” ujarnya.

Menurutnya, menari menjadi salah satu bentuk melestarikan budaya yang ada di Kalteng, karena tari merupakan ekpresi seni yang mangandung makna mendalam dalam suatu budaya, melalui gerakan, musik dan kostum.

“Hobi sih, dengan tari bisa mangaspresikan diri melalui gerak,” tegasnya.

LSBM IAIN Palangka Raya mencakup seluruh seni yang terdapat dalam lingkungan kampus, tidak hanya berfokus pada seni tari, LSBM juga menaungi habsyi, band, puisi dan teater. Dalam hal kostum, pemain tari kini sudah berkembang modern dengan menggunakan pakaian tertutup. Dengan demikian, kostum tidak menghalangi gerak seni kaum muslim. (*cho)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter

@2023 All Right Reserved. Designed and Developed by Gpop KaltengPos