GPOP-Isu politik menjadi top news belakangan ini. Pascapemilihan presiden (Pilpres) Februari lalu, perpolitikan Indonesia terus berlanjut hingga nanti menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024. Generasi muda yang sudah memiliki hak menyalurkan suaranya apakah sudah menelaah betul-betul calon pempimpin ke depan? Atau masih bingung dengan calon-calon yang ada?
Generasi muda perlu nih kenalan sama buku Dramaturgi Politik Indonesia karya Dosen FISIP Universitas Gajah Mada (UGM) Dr Muhammad Sulhan. Penulis menginginkan, buku ini bisa dinikmati bersama oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan pembicaraan yang tengah hangat di tahun politik saat ini.
“Tulisan ini dimulai sejak empat tahun lalu, tepatnya 2020. Tulisan ini merupakan hasil ekstrak akhir karya ilmiah. Saya rasa sudah tujuh tahun bergelar doktor, perlu menghasilkan karya, ya buku ini,” kata Sulhan saat menjadi narasumber pada talk show dan bedah buku Dramaturgi Politik Indonesia yang difasilitasi oleh ruang baca FISIP UPR bersama Dispursip Kalteng, Senin (27/5).
Buku ini bercerita tentang bagaimana politik. Menurut Dr Sulhan, politik itu memiliki dua panggung, yakni panggung depan dan belakang. Melalui buku ini agar pembaca bisa membaca para calon-calon yang ada. Ya, mereka (politikus,red) saat ini tengah memainkan dramaturgi.
“Dalam dunia politik sah-sah saja dramaturgi, karena memang dunia politik itu memiliki kepentingan. Tapi kepentingan itu harus untuk kemaslahatan pemilihnya,” tegasnya.
Hadir sebagai penelaah, Anggota DPD RI Agustin Teras Narang memberikan bocoran pada audiens, jangan kaget jika saat ini hingga menjelang pilkada nanti akan ada drama-drama dari para politikus.
“Mari kita saksikan nanti drama-drama para pelaku politik. Ini menjadi tren baru dalam dunia perpolitikan,” kata Teras.
Gubernur Kalteng dua periode dari tahun 2005 hingga 2015 ini mengapresiasi karya yang ditulis oleh Dr Sulhan. Tentu buku ini akan menjadi kajian dan pegangan pembaca dalam memahami dramaturgi politik Indonesia.
“Saya sangat mengapresiasi buku ini, teruslah berkarya intuk kepentingan kita semua,” ucap Teras.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispursip) Kalteng Nunu Andriani melalui Kepala Bidang Layanan, Teknologi Informasi dan Kerja Sama Disprusip Kalteng Kunteb Berkat Asi berharap, ke depan konten-konten literasi lebih ditingkatkan lagi.
“Sehingga ada ruang diskusi untuk kita semua, untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa,” katanya.
Pun dengan Dekan FISIP Universitas Palangka Raya (UPR) Bhayu Rhama, berharap dengan adanya buku ini menjadi bagian perjalanan dalam menghadapi pilkada mendatang.
“Harapannya masyarakat Indonesia wawasannya terbuka semakin luas dalam perpolitikan dengan drama yang ada,” tutupnya. (abw)