GPOP-Di tengah derasnya arus tren fashion modern, Jessica Maria Fernanda memilih untuk mengusung budaya tradisional Dayak dalam setiap karyanya. Perempuan yang akrab disapa Chika ini tidak hanya menghadirkan sentuhan etnik dalam desain busananya, tetapi juga berupaya menjaga kelestarian budaya daerahnya melalui pendekatan yang inovatif dan segar.

Chika, menyadari bahwa masih sedikit desainer di Kalteng yang tertarik mengeksplorasi busana etnik, meskipun peminatnya cukup banyak. Hal ini mendorongnya untuk mengambil langkah berbeda dengan memadukan motif tradisional Dayak, seperti Batang Garing yang melambangkan kehidupan, dengan gaya busana yang lebih modern dan kekinian.

“Saya ingin menunjukkan bahwa warisan budaya kita bisa tetap relevan dan menarik, terutama bagi generasi muda,” ujar perempuan yang hobi menari ini kepada G-Pop Kalteng Pos, belum lama ini.

Dalam setiap karyanya, Chika selalu memulai dengan riset mendalam mengenai budaya Dayak. Ia memastikan setiap desain yang dibuatnya tidak hanya memikat secara visual, tetapi juga sarat dengan makna budaya yang mendalam.

Dalam prosesnya, Chika selalu mempertimbangkan paduan warna yang harmonis dan model busana yang sesuai dengan tren saat ini, tanpa melupakan unsur tradisional yang menjadi identitas utama desainnya.

“Dengan cara ini, saya bisa tetap autentik sekaligus menarik bagi generasi muda,” tambah perempuan yang juga bekerja sebagai tenaga kontrak ini.

Ia percaya bahwa dengan menghadirkan busana yang memadukan tradisi dan modern, generasi muda akan lebih tertarik untuk mengenal dan mencintai budaya daerah mereka. Baginya, hal kecil seperti mengenakan pakaian dengan modifikasi motif tradisional sudah cukup untuk memperkenalkan dan menjaga identitas budaya Dayak tetap hidup.

Meski demikian, Chika mengaku belum menemukan tantangan berarti dalam usahanya mempertahankan keaslian busana etnik sambil terus berinovasi. Ia terus mengikuti perkembangan tren desain terbaru melalui media sosial dan platform lainnya, sebagai bagian dari komitmennya untuk menjaga agar busana etnik Dayak tetap relevan di kalangan anak muda.

Dengan semangat yang kuat untuk mempertahankan warisan budaya dan memadukannya dengan elemen modern, Chika berharap karyanya dapat menginspirasi lebih banyak desainer muda untuk turut melestarikan budaya daerah mereka melalui fashion.

“Saya ingin memastikan bahwa tradisi Dayak tidak hanya dilihat sebagai sesuatu yang kuno, tetapi juga sebagai sumber inspirasi yang kaya untuk tren fashion masa kini,” tutupnya. (rah/abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter