GPOP-Seni tari gak henti-hentinya menjadi salah satu budaya yang masih eksis sampai sekarang di kalangan anak muda. Ditambah lagi sudah mulai banyak sanggar di Kalimantan Tengah yang menjadi wadah anak muda melestarikan budaya di Bumi Tambun Bungai ini. Sudah seharusnya, mulai dari usia dini anak-anak diperkenalkan dengan dunia seni ya guys. Salah satunya seperti Sylvia Putri Malik Ramadhani. Perempuan 21 tahun itu sudah mulai suka dengan dunia seni tari sejak duduk di bangku kelas 4 SD.

Semua itu berawal ketika Sylvia diajak untuk ikut pentas di daerahnya saat acara kemerdekaan. Dari sana lah dia mulai menari untuk pertama kalinya dan menjadi suka dengan seni itu sampai sekarang. Bahkan, seiring berjalannya waktu ia semakin meniatkan diri untuk tetap ikut dalam dunia tari. Untuk meneruskan hobi dan kegemarannya itu, mahasiswi yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Palangka Raya, Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik (Sendratasik) ini juga ikut dalam Sanggar Hagatang Tarung sejak tahun 2021.

“Sejak gabung di sanggar, aku mendapatkan banyak ilmu dan prestasi juara lomba menari. Aku jatuh cinta dengan dunia tari sejak kecil. Sanggar sebagai wadah untuk aku terus belajar, memperbanyak pengalaman dan teman. Sebagai anak muda, aku mau melestarikan budaya yang ada di Kalteng, di tengah maraknya dance modern dan K-POP saat ini. Apalagi waktu tampil banyak sekali pendukung dan apresiasi dari penonton dan orang-orang sekitar. Berkesan banget bisa merasakan senengnya pas menari banyak tepuk tangan teriakan positif dari penonton,” ucapnya.

Menurutnya, di kalangan anak muda saat ini, seni tari tradisional masih eksis. Keberadaannya seimbang dengan banyaknya anak muda yang tertarik dengan K-POP dan modern dance dari luar. Meskipun begitu, Sylvia tetap mengajak generasi millenial yang ada di Kalteng untuk menyaksikan even tari atau seni budaya lainnya. Mungkin dari melihat even tersebut, anak-anak bisa tertarik dan mempunyai keinginan untuk belajar menari. Bahkan bisa mulai belajar di ruang lingkup sekolah yakni ekskul tari ataupun juga bisa bergabung di sanggar.

“Meskipun sekarang banyak pengaruh dari budaya luar, sebagai generasi millenial dan generasi penerus, kita harus sama-sama menjaga budaya daerah khususnya Kalteng. Jangan sampai kita mencintai budaya luar, tetapi budaya sendiri diabaikan. Dengan ikut seperti ini juga sebagai upaya untuk melestarikan budaya agar tetap eksis dan gak punah. Ayok anak muda harus cinta terhadap budaya daerah,” tegasnya. (novi/abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter