GPOP-Menjaga kerukunan umat beragama menjadi tugas bersama. Tidak menjadi tugas salah satu agama, tetapi lintas agama. Bukan hanya orang tua tetapi juga anak muda. Yaps, kalian pemuda merupakan pelopor kebersamaan dalam perbedaan.

Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kalteng Periode 2023-2027 Yandi Novia memahami konsep moderasi beragama yakni pendekatan yang mempromosikan kerja sama, toleransi, dan pemahaman lintas agama. Hal ini sebagai upaya untuk meminimalkan konflik antaragama serta membangun hubungan yang harmonis antarpemeluk agama yang berbeda.

“Di Kalteng, upaya ini sudah jauh dilakukan, apalagi dengan filosofi Falsafah Huma Betang yang kita pegang teguh selama ini. Hampir tidak terdengar konflik antaragama terjadi,” kata Yandi kepada tim G-Pop.

Sebagai salah satu tokoh pemuda Islam, Yandi melihat kondisi kerukunan umat beragama di Kalteng terjalin dalam keadaan yang sangat baik, harmonis, dan tentu saja masyarakat telah dilengkapi dengan pemahaman keagamaan yang kuat. Hal ini telah berhasil mengurangi diskursus yang berkaitan dengan perilaku dan hubungan sosial yang memposisikan perbedaan agama sebagai standar penilaian.

“Upaya pemahaman bersama telah membantu masyarakat untuk melampaui perbedaan agama sebagai hambatan dalam interaksi sosial, menciptakan lingkungan yang menghormati dan menerima keragaman keyakinan,” ucap pria yang lahir di Kabupaten Kotwringin Timur (Kotim) tepatnya di Desa Tanjung Jariangau ini.

Mewujudkan kerukunan umat beragama perlu dilakukan oleh pemuda, upaya kecil yang sering ia lakukan yakni memberikan pemahaman kepada anak muda tentang moderasi beragama. Kegiatan yang pernah ia lakukan bersama agama lain seperti dialog lintas agama dengan membawa konsep moderasi beragama.

“Ke depan, hal ini akan menjadi agenda wajib organisasi kami, melaksanakan dialog lintas agama dengan misi membawa pada kerukunan antar umat beragama,” tegasnya.

Yandi menegaskan, toleransi adalah salah satu nilai mendasar dalam ajaran agama Islam. Surat Al-Baqarah ayat 256 dan Surat Al-An’am ayat 108 dengan tegas menekankan pentingnya bagi setiap muslim untuk menghormati keyakinan yang berbeda. Al-Quran menggarisbawahi prinsip-prinsip toleransi sebagai inti dari ajaran Islam, menekankan pentingnya menghargai perbedaan keyakinan dan memupuk kerukunan antar umat.

“Pun, Falsafah Huma Betang juga sudah jauh membawa misi perdamain dan kerukunan antarumat beragama. Kita sudah terbiasa hidup berdampingan tanpa melihat agama seseorang. Sehingga cara sederhana untuk menjaga perdamain itu adalah terus berikhtiar memperkuat pemahaman agamanya masing-masing, dan memupuk hubungan sosial tanpa melihat perbedaan agama,” jelas pria 32 tahun ini. (abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter