GPOP-Sebagai role model pelestari bahasa, Terbaik II Duta Bahasa Kalimantan Tengah 2024, Rizki Alysa konsisten menerapkan Trigatra Bangun Bahasa yakni utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan kuasai bahasa asing.
Rizki menjadi contoh nyata penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, yang sebenarnya bukan cuma tentang bahasa baku, tapi juga tentang penggunaan bahasa yang sesuai dengan situasi.
“Saya pakai bahasa Indonesia di kampus dan instansi pemerintahan,” kata Rizki saat dibincangi G-Pop Kalteng Pos, Selasa (3/9).
Ia juga menggunakan bahasa daerah dalam pertemanan dan lingkungannya. Sebagai mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris, Rizki juga fokus nguasain bahasa asing, terutama bahasa Inggris.
“Di kalangan anak muda ada dua kelompok besar yakni mereka yang peduli banget sama bahasa daerah dan yang kurang peduli karena pengaruh globalisasi,” kata perempuan yang lahir di Sampit 26 Mei 2004 ini.
Tantangan kita semua adalah bagaimana cara membuat kelompok yang kurang peduli itu sadar pentingnya bahasa daerah sebagai identitas budaya. Selain itu, bahasa daerah juga nyumbang kosakata buntuk Bahasa Indonesia.
“Ayo belajar bahasa daerah yang belum dikuasai dan terus gunakan di keluarga, teman dan masyarakat yang sama,” kata perempuan 20 tahun ini.
Rizki punya banyak cara agar bahasa daerah jadi populer lagi. Ia nggak cuma ngomong doang, tapi juga aktif bikin acara seru seperti lomba bercerita, berpidato, dan baca puisi menggunakan bahasa daerah.
“Saya yakin, kalau saya mulai dari diri sendiri dan terus ngomong bahasa daerah, pelestarian bahasa ini pasti bakal jalan,” tutupnya. (abw)