GPOP-YTTA, Bukan (yang tau tau aja) ya! Ini tuh program literasi yang keren dan kece milik pemenang Duta Baca Pelajar Tingkat Provinsi Kalteng, Ana Rosdiana. Mengadopsi dari yang sedang viral, Ana menggunakan YTTA sebagai jembatan menjalankan program literasinya. Yups, YTTA itu maksudnya (Youtube, TikTok, Instagram, dan Facebook).
Siswi Kelas XII SMKN 2 Kasongan ini siap bikin masyarakat lebih cinta membaca lewat promosi di media social dengan program YTTA. Strategi jitu ini ia susun untuk meningkatkan minat baca di kalangan anak muda dan masyarakat umum.
Melalui empat platform populer ini, perempuan yang bercita-cita menjadi arsitek ini bakal menyebarin info menarik tentang literasi, kegiatan di perpustakaan dan ajakan membaca yang seru.
“Keunggulan program saya adalah efektivitas dalam menjangkau semua kalangan, dari anak-anak sampai dewasa, dan yang paling penting, ini minim biaya!” jelas Ana, peserta terbaik Jambore Budaya Pariwisata Seni dan Sastra Tingkat Nasional Tahun 2024 ini.
Ana juga aktif di media sosialnya, dengan akun Instagram khusus untuk YTTA bernama @ytta_progam. Dia sudah mulai menyebarkan konten edukatif dan berinteraksi langsung dengan followers. Selain itu, siswi dengan segudang prestasi ini juga pernah kolaborasi bareng RRI PRO 2 Palangka Raya dalam sesi obrolan komunitas, mengusung tema “Dunia di Ujung Jari: Membaca di Era Digital.” Keren, kan?
Di sekolahnya, Ana mengajak para siswa baru untuk rajin berkunjung ke perpustakaan dan meminjam buku. Sebagai ketua OSIS, dia juga menggelar kegiatan membaca dan gerakan literasi lewat ekstrakurikuler, seperti menulis puisi dan cerpen.
Sayangnya, minat baca di Kecamatan Katingan Hilir masih tergolong rendah. Data menunjukkan hanya 1,7 persen masyarakat yang mengunjungi perpustakaan umum. “Ini jadi tantangan buat kita semua untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca,” tambah perempuan yang hobi melukis dan membaca ini.
Dengan amanah sebagai Duta Baca, Ana berkomitmen untuk jadi role model yang memotivasi dan menginspirasi masyarakat Kalteng. “Saya ingin mendorong semua orang untuk mencintai buku demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tutupnya. (abw)