GPOP-Di era digital saat ini, tantangan meningkatkan minat baca di masyarakat, terutama di daerah, semakin besar. Anak muda memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi agen perubahan. Dengan kreativitas, energi, dan keinginan untuk berkontribusi, mereka dapat memainkan peran penting dalam memupuk budaya membaca di lingkungan mereka.
Duta Baca Dewasa Kalteng Yolanda Dwi Vivian Karawahenni dan Duta Baca Pelajar Ana Rosdiana, komitmen menjalankan program literasi yang mereka usung. Tujuannya tentu tidak lain untuk berkontribusi positif terhadap peningkatan literasi di Bumi Tambun Bungai ini.
Yolanda, mengusung program inovatif yang berfokus pada pembentukan komunitas duta baca Provinsi Kalteng. Komunitas Duta Baca ini bertujuan untuk mempersatukan para duta baca dari berbagai kabupaten/kota, serta menyelesaikan permasalahan literasi di Kalteng secara gotong-royong.
Melalui wadah ini, Yolanda komitmen untuk mengembangkan minat dan bakat para duta baca, yang diharapkan akan berkontribusi dalam peningkatan literasi di wilayah tersebut. Sebagai anggota komunitas Donasi Literasi dan Ikatan Duta Bahasa Provinsi Kalteng, Yolanda aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk donasi buku bacaan, bedah perpustakaan, serta pemeriksaan kesehatan gratis di sejumlah kabupaten dan kota.
“Saya juga bekerja sama dengan Dispursip Kalteng dan Kota Palangka Raya menjalankan perpustakaan keliling ke sekolah-sekolah dan tempat-tempat umum,” kata Yolanda, saat dibincangi G-Pop Kalteng Pos, Kamis (31/10).
Program yang digagasnya mencakup pengembangan koordinator di seluruh kabupaten se-Kalteng, sehingga bisa menjangkau lebih banyak masyarakat. Program ini tidak hanya membantu Dispursip Kalteng dalam mengatasi masalah literasi, tetapi juga memberikan penghargaan kepada duta baca teraktif melalui duta baca award, yang bertujuan memotivasi para duta baca untuk terus berkarya.
Data tingkat gemar membaca (TGM) 2024 menunjukkan peningkatan dari kategori sedang ke tinggi, menandakan animo masyarakat terhadap membaca semakin berkembang. Namun, Yolanda menekankan pentingnya dukungan dari masyarakat dan dinas terkait untuk menyediakan akses buku bacaan, terutama di daerah pedesaan.
“Selain itu perlu peningkatan fasilitas perpustakaan di sekolah-sekolah dan desa-desa agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” jelas perempuan yang lahir di Sampit, 18 Januari 1998 ini.
Dengan membangun sinergi antara pemerintah, dinas terkait, dan komunitas literasi, Yolanda bertekad untuk memperbaiki literasi di Bumi Tambun Bungai ini demi menciptakan generasi emas 2045.
“Bersama teman-teman Duta Baca Provinsi Kalteng, kami akan terus berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung budaya membaca,” kata fresh gradaute S-2 Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Malang ini.
Melalui langkah-langkah konkret ini, Yolanda dan komunitas duta baca berkomitmen untuk meningkatkan literasi di Kalimantan Tengah dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Keren kan program Yolanda?
37