GPOP-Siapa nih yang ikut car free day (CFD) hari Minggu (5/11)? Pada tau gak kalo di waktu yang bersamaan, ada kegiatan Gelar Seni Budaya Kalteng 2023 dengan tema “Mensana In Corpore Sano”. Tema tersebut memiliki arti jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat lho. Pengisi acara pun didominasi oleh anak-anak muda. Itu membuktikan bahwa anak muda Kalimantan Tengah masih banyak yang mencintai dan memiliki kesadaran untuk melestarikan seni budaya di Bumi Tambun Bungai.
Bukan tanpa alasan, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko dalam sambutannya mengatakan, jika kegiatan yang diselenggarakan di Taman Lewun Sangomang ini sebagai salah satu upaya untuk mendukung sosialisasi penanggulangan HIV. Selain itu, acara yang positif seperti ini diharapkan mampu memberikan dorongan motivasi bagi para sanggar agar lebih giat membangun dan meningkatkan kreativitas seni budaya Kalteng.
“Kita berharap, ini bisa menjadi salah satu daya tarik untuk menarik para wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Semoga kegiatan ini juga menjadi sarana yang dapat mendorong dinamisasi seni sehingga mampu meningkatkan kontribusi dalam membangun daerah dan koridor ekonomi kreatif dengan menempatkan seni sebagai salah satu pilar utama,” ucapnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, antusias masyarakat untuk melihat berbagai penampilan yang diberikan, sangat tinggi. Para pengisi acara bukan hanya sekedar menyuguhkan penampilan, namun ada makna dari setiap kata, tarian, gerakan dan musik yang dimainkan. Totalnya nih, ada 7 pengisi acara yang turut berpartisipasi meramaikan kegiatan dan sukses memberikan penampilan yang terbaik. Terbukti dari riuhnya tepuk tangan dan sorakan dari pengunjung, sebagai bentuk apresiasi dari penampilan yang diberikan. Pengisi acara bukan hanya dari sanggar namun juga dari beberapa komunitas, mereka adalah SSB Marajaki, SSB Riak Renteng Tingang, SSB Igal Jue, SSB Hagatang Tarung, Rumah Budaya Pajawan Tingang, GXDC dan Paguyuban Turonggo Anom Budoyo.
Sementara itu, salah satu pengisi acara, ketua Sanggar Marajaki, Benny M Toendan mengungkapkan, sebagai pelaku atau penggiat seni, dirinya berharap momen seperti ini dapat terus ditingkatkan, sehingga banyak wadah yang dapat diapresiasi. “Mari manfaatkan ruang kreatifitas dari pemerintah ini sebagai sinergi dengan pelaku-pelaku seni, dan menciptakan kratifitas yang baru, sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat. Kita butuh tempat untuk hiburan yang positif dan mengedukasi, salah satunya melalui pertunjukan kreatif,” tutupnya. (novi/abw)