GPOP-Kurang dari 50 hari lagi pesta demokrasi di Indonesia akan diselenggarakan. Setiap masyarakat berhak memberikan hak suaranya dari balik bilik suara pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
Yang menarik dari pemilu kali ini ialah dari 204.807.222 jiwa pemilih, sekitar 56,45 persen jumlah DPT pileg dan pilpers tahun 2024 merupakan pemilih pemula. Sedangkan di Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 61,20 persen atau sekitar 783.588 jiwa merupakan pemilih pemula
Berdasarkan paparan tersebut pemilih muda punya potensi besar dalam penyelenggaraan demokrasi di Indonesia.
Sasta De Vadresia, adalah salah satu pemilih pemula yang akan memberikan hak suaranya pada Pemilu 2024 mendatang. Dari lima jenis surat suara yang akan ia terima di bilik suara, ternyata masih banyak keraguan untuk menentukan sosok yang pantas menjadi pemimpin selanjutnya.
“Sebagai pemilih pemula, aku masih bingung, ragu dan takut. Kalo untuk pilihan capres udah ada sih, cuma sering goyang karena banyak isu miring yang disebarkan oleh salah satu paslon. Hal kaya gini bikin aku takut salah pilih dan nggak sesuai ekspetasi,” ungkap siswi SMAN 4 Palangka Raya.
1st time memberikan hak suaranya, tentu dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Sasta, sapaan akrabnya. Ia mengulik visi dan misi pasangan capres dan cawapresnya sudah dari jauh-jauh hari.
“Aku pilih visi dan misinya yang menurutku cukup realistis. Selain itu aku juga sudah melihat latar belakangnya dan mencari tahu hasil kerja dari pasangan itu,” sambung perempuan kelahiran 2006 ini.
Namun, untuk pilihan calon presiden Sasta sih udah oke. Sisa calon legislatif nih yang masih nggak tau coblos siapa.
Sasta De Vadresia sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024 di benaknya masih dipenuhi oleh keraguan. Salah satunya adalah menentukan caleg untuk lima tahun ke depan. Apalagi Pemilu 2024 akan ada lima surat suara yaitu pemilihan presiden dan calon presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota.
Sejauh ini ia sudah menyiapkan sosok pemimpin negara selanjutnya, namun nihil bagi calon anggota legislatif.
“Kalo untuk presiden udah fix tapi sisanya belum ada kepikiran ngasih hak suara ke siapa. Soalnya aku ngga tau orangnya, visi dan misinya juga nggak tau. Jadi ya masih bingung,” ucap Sasta.
Menurutnya sangat disayangkan jika momentum kali pertamanya ini ia sia-siakan. Oleh karena itu siswi Smafour ini secara mandiri mencari tahu siapa yang cocok untuk memimpin di daerahnya lima tahun ke depan.
Pun sebagai pemilih pemula yang rentan terpapar serangan fajar, Sasta sudah membekali dirinya untuk menghindari hal tak terpuji itu.
“Syukurnya belum ada terima amplop apapun. Pun kalo ada yang menawarkan aku tolak,” jawabnya dengan tegas.(oas/abw)
71