GPOP-Valentine, dikenal sebagai hari kasih sayang. Sebagian orang mengungkapkan cinta dan kasih sayang mereka kepada pasangan, keluarga, dan teman-teman terdekat. Di Kota Cantik Palangka Raya, masyarakat cukup antusias ingin merayakan hari itu, Rabu (14/2) lalu.

Pejuang rupiah memanfaatkan momen ini, khususunya pelaku usaha bunga hias. Toko buket bunga Bytheresiaa menangkap peluang ini dengan open order menyambut valentine. Sang owner, Theresia Rezita mengaku, pembeli buket bunga cukup banyak. Masyarakat dari kalangan muda banyak yang memesan buket, baik yang rangkai bunga saja atau yang dicampur dengan coklat.

“Kalau dipersentasekan 50 persen buket full bunga dan 50 persen buket campuran, dalam artian minat masyarakat pada buket itu seimbang,” ungkapannya saat disambangi di toko Jaya Abadi yang terletak di Jalan G Obos, Palangka Raya.

Meski pemesanan telah ditutup sejak 8 februari, namun ada saja masyarakat yang memesan secara dadakan pada H-1 bahkan saat hari valentine tiba. Pesanan secara dadakan itu ada yang diterima dan ada yang ditolak, hal itu disebabkan perempuan usia 30 tahun itu hanya mengerjakan merangkai buket secara mandiri. Buket yang dijual jual memiliki harga yang bervariasi dimulai dari Rp30 ribu hingga yang paling mahal diharga Rp500 ribu perbuket.

“Kalo yang pesan dan beli itu biasanya lewat dari hari valentine itu masih ada, sampai sekarang (hari H) aku masih ngerjakan pesenan yang dadakan, untuk harga itu tergantung dari sultannya, kalo mereka mau yang lebih mahal itu bisa aja, aku pernah bikin buket itu seharga Rp5 juta,” katanya.

Buket bunga tidak hanya dapat diberikan kepada wanita atau pacar, ada pula buket yang dipesan untuk diberikan kepada ibu atau keluarga yang terdekat. Ibu satu anak itu pernah mendapatkan pesanan borong buket yang dipesan oleh satu orang untuk diberikan ke teman dan keluarganya di hari valentine tahun lalu.

“Untuk perlengkapan buket aku udah mulai persipan sejak Desember, mulai pesan bunga serta lainnya seperti kertas, pita, coklat itu aku beli online, pengerjaan juga aku cicil dan stoke sebelum hari valentine,” jelasnya.

Saat ini ia masih menggunakan bunga palsu atau artificial flower, karena kalau bunga asli ia mengaku belum mempelajari bunga asli lebih jauh. Lantaran, setiap bunga itu punya daya hidup yang beda dan cara perawatan yang beda juga, alasan itu ia masih menggunakan artificial flower biar lebih simple.

Toko buket milik Theresia Rezita sudah berjalan sejak dua tahun lalu, beralih profesi yang sebelumnya sebagai jasa make up menjadi pembuat buket. (*mut/abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter