GPOP-Kalian anak remaja, jangan buru-buru nikah yaaa! Pahami dulu wawasan dan kesiapan kalian untuk menjalani rumah tangga yang tidak hanya satu atau dua hari. Sudah kah kalian selesai dengan diri sendiri? Sudah mampukah diri kalian mengendalikan diri? Sudah mampu kah kalian dari sisi finansial?

Praktisi Bidang Psikologi Gerry Olvina Fazz mengatakan bahwa remaja itu masuk kategori anak, remaja tidak disarankan menikah karena memang pada fase remaja yang terlihat adalah perubahan gejolak emosi karena pengaruh hormonal atau masuk pada masa puber. Biasanya anak remaja muncul keras kepalanya, implusif dan lainnya.

“Bayangkan mereka yang tengah dalam kondisi hormonal belum stabil dan perlu pendampingan orang tua, justru mereka harus berumah tangga?,” kata Gerry saat dibincangi G-Pop Kalteng Pos, Jumat (26/7).

Tidak mudah bagi seorang remaja dengan kondisi yang belum matang harus menjalani peran sebagai seorang suami atau istri. Banyak hal-hal yang perlu dikomunikasikan dan permasalahan yang harus diselesaikan dengan kepala dingin dan pertimbangan yang panjang.

“Tidak bisa jika seorang remaja yang demikian dan belum banyak mengerti segala banyak hal harus dihadapkan pada permasalahan pernikahan,” tegasnya.

Anak muda, lanjut Gerry, cenderung umplusif yang membuat mereka rentan berperilaku yang berisiko, karena kontrol mereka belum terbentuk sempurna. Lantaran, bagian otak yang mengontrol diri itu secara teori baru matang di usia 24-25 tahun.

“Demikian itu juga juga rentan melakukan KDRT karena belum bisa mengendalikan diri, mereka itu belum selesai dengan dirinya sendiri, dampaknya bisa kepada perpisahan,” jelas akademisi di IAIN Palangka Raya ini.

Gerry menambahkan, hal konkrit yang menjadikan seseorang siap nikah yakni bisa mengontrol diri, kondisi finansial, dapat mengatasi konflik dan masalah, memiliki loyalitas kepada pasangan dan dapat bertanggungjawab atas perannya masing-masing.

“Terpenting juga mereka memiliki wawasan dan pengetahuan tentang hal-hal pernikahan,” tutupnya. (abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter