GPOP-Habis pesta bakar-bakar jagung atau ngegrill daging bareng temen-temen pasti banyak yang ngeluh bau asap yang nempel di baju kan? Nih, ada inovasi keren dari siswa-siswi SMKN 1 Tanah Siang Kabupaten Murung Raya.
Tiga siswa-siswi ini Geresia Setia Itan Ratu, Reva Anda Ni Wulandari dan Jordi menciptakan alat ngegrill pake briket arang kayu. Selain nggak mengeluarkan bau asap yang bikin nempel di baju, kelebihan mengganti arang kayu biasa dengan briket arang dari kayu halaban ialah penggunaannya yang mudah.
“Briket arang dari kayu halaban ini selain nggak mengeluarkan bau asap juga membuat baranya sangat mudah. Selain itu penggunaan barangnya tahan lama. Nggak perlu dikipas terus, apinya sudah pasti membara,” ungkap Jordi siswa SMKN 1 Tanah Siang.
Selain membuat briket arang dari kayu halaban, mereka jjuga sudah mengembangkan briket arang dari batok kelapa. Proyek selanjutnya ialah briket arang dari limbah kulit jengkol yang akan diproduksi saat musim jengkol tiba.
Membuat briket pun sangat mudah. Bakar batang kayu hingga gosong menjadi arang kemudian dihaluskan dan disangrai untuk memisahkan bagian-bagian yang halus. Selanjutnya arang yang sudah disangrai dicampurkan dengan tepung tapioka dengan perbandingan 10:1. Takaran tepung tapioka sebanyak satu kilogram berguna sebagai perekat dan dicampurkan dengan air panas. Terakhir diaduk hingga kalis dan didinginkan selama delapan jam dan siap untuk dicetak.
“Saat proses sangrai arang kayu terdapat karbon aktif. Jadi arang kayu halaban atau batok kelapa ini selain bisa jadi briket dapat juga menghasilkan karbon aktif. Karbon aktif ini yang selanjutnya akan kami pelajari dan kembangkan,” ujar Reva menambahkan.
Sebagai alternatif dari arang biasa, briket hasil produksi SMKN 1 Tanah Siang Kabupaten Murung Raya ini telah dijual dan laku keras di pasaran. Harganya cuma ceban alias Rp10 ribu saja, sudah bisa bawa pulang 20 balok briket arang kayu halaban dan batok kelapa untuk dipakai pesta bakar-bakar jagung menyambut tahun baru 2024 nanti. (ayu/abw)
