GPOP-Salah satu putri terbaik Kalteng mencatatkan prestasi di dunia sepak bola putri Kalteng. Kemampuan dalam bertanding di lapangan menjadikan Kikka Putri Ramadani sebagai pesepak bola putri Kalteng yang masuk di tim nasional (Timnas) Putri U-17. Wah, keren banget ya.

Belum lama ini, Kikka bertanding maksimal pada Piala Asia Wanita U-17 yang berlangsung di Bali pada 6-19 Mei 2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta dan Bali United Training Center. Dalam pertandingan itu, dua kali ia masuk dalam starting eleven yakni melawan Filipina dan Korea Selatan (Korsel), sedangkan dengan Korea Utara (Korut) ia menjadi cadangan dan bermain pada 15 menit terakhir.

Perdana main dalam squad timnas, tidak menjadikan Kikka demam panggung, karena fokusnya saat itu hanya semangat bermain. Meski harus kalah 6-1 dengan Filipina, 12-0 dengan Korsel dan 9-0 dengan Korut, tidak menjadikan ia berkecil hati. Justru itu menjadi pembelajaran dan motivasi untuk semakin semangat berlatih dan bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia nantinya.

“Meski kalah, Kikka merasa senang dan bangga karena sudah bisa melawan tim yang kuat,” katanya saat bincang-bincang pada program Podcast Ruang Redaksi di Kalteng Pos, beberapa waktu lalu.

Gadis yang lahir pada 13 September 2008 ini mengakui bahwa tim yang ia lawan berasal dari negara yang kuat dalam bidang sepak bola, tentu tidak mudah untuk mengalahkannya. Tetapi, di lapangan inilah ia termotivasi agar bisa seperti mereka (tim lawan,red) yang memiliki kecepatan tinggi, kontrol bola yang luar biasa serta agresif.

“Saya juga ingin seperti mereka, saya termotivasi untuk terus belajar dan mengasah kemampuan,” ucap pesepak bola yang saat ini tergabung dalam club Raga Negeri Women ini.

Kikka bertekad untuk terus berlatih dan meningkatkan jam terbangnya agar mencapai target. Ia ingin masuk dalam club luar negeri pada tiga atau empat tahun ke depan, club dari Jepang salah satunya.  Sedangkan target dari Timnas U-17 saat ini, sepuluh tahun ke depan harus bisa masuk ke piala dunia.

“Rencana ke depan saya akan terus berlatih dan mengikuti even-even sepak bola,” tegas perempuan dengan segudang prestasi di bidang sepak bola ini.

Pencapaian Kikka hingga saat ini bukan hal yang mudah. Untuk menggapai cita-citanya sebagai pemain sepak bola profesional, latihan demi latihan ia jalani. Sekolah sepak bola (SSB) juga ia tempuh. Ia mendapatkan beasiswa SSB di Diklat Imran Soccer Academy Jakarta dari tahun 2021 hingga 2023 lalu, berlanjut ke SSB Raga Negeri Women Jakarta dari pertengahan 2023 hingga saat ini.

“Tentu pendidikan formal juga menjadi fokus saya, saat ini saya sedang menempuh pendidikan online, kelas 1 SMA di Sekolah Murid Merdeka Jakarta,” ucap anak kedua dari dua bersaudara ini.

Keberhasilan Kikka menjadi squad timnas tidak lepas dari peran sang ayah Maisir Alam yang saat ini juga sebagai pelatih Kalteng Putri. Kikka mengaku, awalnya tidak tertarik dengan dunia sepak bola, justru ia mengikuti kelas menari di sekolah, saat masih SD.

“Semua itu berawal saat saya kelas IV SD. Waktu itu saya ikut ayah membeli pelengkapan sepak bola, saya melihat sepatu bola berwarna pink yang lucu, saya beli. Sejak saat itu saya mulai bermain bola dan lama kelamaan saya jatuh cinta dengan bola,” jelasnya.

Menekuni kemampuan bermain bola dan memiliki modal selama mengikuti SSB, Kikka memberanikan diri mengikuti seleksi untuk Timnas U-17 di Jakarta dan lolos seleksi dari 100 peserta. Akhirnya ia masuk dalam 30 peserta yang terpanggil mengikuti seleksi di Bali untuk persiapan AFC U-17 Putri.

“Dari 30 peserta itu, saya masuk dalam 23 pemain yang lolos, tujuh orang lainnya tercoret,” singkatnya.

Tentu saja, pencapaian ini bukan akhir, tetapi menjadi awal untuk Kikka lebih meningkatan skill dan terus belajar. Ia berpesan kepada para pesepak bola putri di Kalteng untuk terus berlatih, disiplin dan konsisten.

“Terus berlatih, disiplin dan konsisten, jangan pesimis,” tutupnya.

Tentu saja, dukungan orang tua menjadi salah satu alasan Kikka sampai pada titik ini. Sang ibunya, Atmi Andayani mengaku bahwa ia melihat potensi Kikka dalam dunia sepak bola bahkan dari usia dini.

“Sejak kikka balita sering di bawa ayahnya ke lapangan bola Tuah Pahoe untuk latihan bermain bola, sejak itu dia sering menendang bola bersama abangnya,” kisah Atmi kepada G-Pop.

Disamping itu, Kikka di sekolah juga sering bermain bola bersama teman-teman lelaki. Sejak saat itu orang tua melihat potensi sang anak dan memutuskan untuk masuk SSB.

“Sebagai ibu saya sangat mendukung bakat Kikka, karena Kikka rajin latihan di SSB dan saya rutin setiap latihan mengantarkan ke lapangan. Saya menjaga makanan dia juga,” ucapnya.

Ia juga mengapresiasi sang anak dan bangga atas pencapaiannya saat ini, karena kerja kerasnya selama ini. Ia juga lebih banyak mengingatkan Kikka untuk selalu rendah diri.

“Jangan pernah merasa puas, selalu tingkatkan prestasi yang lebih baik lagi, terutama dalam beribadah dan berdoa,” tutupnya. (abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter