GPOP-Di tengah perkembangan industri kecantikan yang pesat, sekolah menengah kejuruan (SMK) telah menjadi pelopor dalam pendidikan jurusan kecantikan. Melalui program-programnya yang berorientasi pada praktik, SMK memberikan pelatihan dan keterampilan yang diperlukan bagi para siswa untuk sukses di industri kecantikan yang kompetitif.
SMK dengan jurusan kecantikan, siswa-siswi tidak hanya belajar teori, tetapi juga terlibat dalam praktik langsung yang dipandu oleh instruktur berpengalaman. Program-program ini dirancang untuk mencakup berbagai aspek kecantikan, mulai dari teknik dasar hingga tren terkini dalam industri.
SMKN 3 Palangka Raya, salah satu sekolah yang membuka jurusan kecantikan yang memberikan peserta didik ilmu tata kecantikan kulit dan rambut serta mempelajari tentang pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan industri sesuai dengan perkembangan zaman.
Guru Produktif Tata Kecantikan SMKN 3 Palangka Raya Winda Roslina mengatakan, peserta didik dibekali berbagai teknik dan prosedur perawatan kecantikan untuk merawat dan mempercantik kulit dan rambut, merawat badan, merawat tangan, kaki dan kuku.
“Di SMKN 3 Palangka Raya sudah menerapkan pembelajaran berdasarkan kurikulum merdeka khusunya kompetensi keahlian tata kecantikan kulit dan rambut,” ucapnya.
Peserta didik akan menempu dua fase, untuk kelas X peserta didik akan menempuh fase E, peserta didik akan mendapatkan gambaran mengenai program kecantikan dan spa, sehingga peserta didik mampu memahami elemen-elemen kompetensi pada dasar-dasar kecantikan dan spa.
“Peserta didik nantinya mampu melaksanakan praktik dasar kecantikan kulit dan rambut, misal saja seperti analisa kulit wajah, merawat kulit wajah tidak bermasalah, merias wajah sehari-hari, merawat tangan dan mewarnai kuku dan beberapa lainnya,” katanya.
Untuk kelas XI dan XII akan menyeslesaikan fase F, peserta didik dapat mengembangkan softskills dan hardskills berupa perawatan wajah, rias wajah, perawatan tangan, kaki, dan nail art, penambahan bulu mata (eyelash extension), pemangkasan dan penataan rambut (hair cutting dan styling), pengeritingan dan pelurusan (hair texture), penataan sanggul tradisional modern dan kreatif, pewarnaan rambut (hair coloring), sesuai ketentuan, waktu, urutan bahan/produk kosmetik yang direncanakan.
“Mereka juga dilatih disiplin dalam melakukan pengemasan setelah melakukan proses pekerjaan, pemasaran dan penjualan jasa usaha kecantikan dengan cermat, teliti dan aktif dalam mengembangkan strategi pemasaran dan penjualan,” jelas Ketua Kompetensi Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut ini.
Winda meneybut, ilmu dasar yang harus dimiliki seorang peserta didik kecantikan yakni harus mengetahui dasar-dasar kosmetologi, memiliki pengetahuan dasar anatomi dan fisiologi. Baik itu rambut, kulit maupun anggota tubuh lainnya, memiliki pengetahuan tentang etika penata kecantikan dan tentunya menguasai praktik dasar-dasar kecantikan.
Sampai saat ini permintaan industri salon untuk lulusan SMKN 3 Palangka Raya khususnya kompetensi keahlian tata kecantikan kulit dan rambut memang ada yang belum bisa terpenuhi, karena ada lulusan yang membuka usaha sendiri. Ada yang sudah bekerja di salon, ada yang melanjutkan kursus dan ada yang melanjutkan kuliah.
“Bahkan ada beberapa anak walaupun melanjutkan kuliah tetapi mereka masih menyempatkan untuk menerima layanan salon atau home service,” tutupnya. (abw)