GPOP- Di bulan Ramadan yang penuh berkah, suasana sore menjadi semakin hidup dengan kehadiran anak muda yang penuh semangat. Mereka tidak hanya mengejar keberkahan spiritual, tetapi juga mencari keberkahan dalam berbagi.
Setiap senja, mereka berkumpul di sekitar pasar Ramadan, dipenuhi aroma rempah dan makanan yang menggugah selera. Dengan langkah yang penuh antusias, mereka berburu takjil dari gerobak, warung-warung kecil hingga pasar Ramadan untuk memburu takjil berbuka puasa.
Takjil merupakan hidangan pelengkap saat berbuka puasa. Berbagai macam camilan ringan yang biasanya disajikan sebelum makanan berat. Tentunya dengan berbagai macam variasi tidak perlu bingung lagi untuk memilih menu berbuka, atau justru tambah bingung kebanyakan pilihan?
Berburu takjil ini pun selalu dilakukan pada saat mendekati waktu berbuka. Antusias berbelanja di pasar Ramadan pun tidak dilewatkan Adinda Aulia Rahmah. Apalagi pasar Ramadan ini adanya setahun sekali saja.
“Dari Namanya aja pasar Ramadan, jadi pasar ini hanya ada satu kali dalam setahun di momentum Ramadan doang, setiap Ramadan aku excited buat nyari-nyari takjil ke pasar Ramadan” Ujar Dinda, Mahasiswi IAIN Palangka Raya ini.
Hal yang pertama ia cari adalah minuman yang seger-seger. Menurutnya, ia memilih hidangan yang seger-seger terlebih dahulu karena setelah seharian berpuasa lebih menikmati ketika melepas dahaga dengan minuman yang menyegarkan tenggorokan.
“Biasanya nyari yang seger-seger, kadang es kuwut Bali yang isinya kayak serutan melon dicampur jeruk nipis sama serut melon, terus ada es kopyor dan es kelapa muda,” tambahnya.
Hal tersebut tidak lengkap jika tidak disertai camilan. Makanan pelengkap yang sering ia cari ini berupa camilan yang dominan rasanya asin, biasa ia beli untuk melengkapi makanan saat menjelang berbuka yaitu seperti gorengan dan risoles, karena sangat mudah di cari. Selain itu Bingka juga nggak ketinggalan menjadi menu yang dicari saat Ramadan tiba.
“Kadang saat puasa itu bingung, kira-kira mau jajan apa ya. Jadi tinggal ke pasar Ramadan. Kayaknya hampir semua camilan hingga makanan berat ataupun minuman-minuman udah tersedia di Pasar Ramadan,” jelasnya saat dibincangin tim G-Pop Kalteng Pos, Selasa (12/03).
Makanan yang sangat ditunggu-tunggu saat Ramadan yaitu kolak. Meksipun nih, kolak uda bisa didapat sehari-hari, tetapi vibes makan-makanan di hari biasa dan hari saat puasa itu berbeda. Soalnya, kalau menikmatinya saat berbuka rasanya puas karena melepas lapar dan dahaga selama seharian berpuasa.
“Tadi jangan kalap ya. Soalnya kalau puasa itu pengen makan ini dan itu. Padahal kalau sudah makan dan minum secukupnya sudah kenyang, yang ada makanan yang dibeli berlebihan bisa terbuang,” ujarnya.
Takjil yang menggoda ini tentu tidak ramah dikantong ya gaes. Apalagi anak rantau yang harus bisa mengontrol keuangan sampai jatah kiriman bulanan tiba. Jadi Dina harus pintar-pintar mengontrol nafsu ingin ini dan itu.
Berbeda dengan Noor Muthi’ah, jika Dinda lebih suka mencari yang seger-seger dan camilan untuk berbuka, Mutia, panggilannya lebih langsung ke intinya nih. Berbuka dengan makanan berat. Tetapi, diawali dengan minum terlebih dahulu ya.
“Kalau saya suka berbuka yang manis dan dingin. Soalnya seger. Kalaupun air putih harus ada es batunya. Apalagi adanya sirup yang menjadi ikoniknya bulan suci Ramadan,” kata Mutia.
Meski, ada yang ditunggu-tunggu saat Ramadan tiba, bubur sum-sum kesukaanya. Tapi tidak menutup kemungkinan ia juga akan membeli beberapa menu di hari-hari lainnya selama Ramadan. Tapi, sebelum keluar mencari makanan di pasar Ramadan harus punya list apa yang mau dibeli.
“Biar enggak kalap mata. Khawatirnya banyak membeli makanan tetapi tidak habis,” ujcarnya. (*cho/abw)