GPOP-Perjalanan yang menguras tenaga dan emosional saat mempersiapkan diri dalam kurun waktu satu tahun untuk mengikuti ajang Duta Wisata Indonesia di Kendari Sulawesi Tenggara pada 23-27 November 2023 kini sudah berbuah manis. Penghargaan dari ajang bergengsi oleh Asosiasi Duta Wisata Indonesia (Adwindo) berhasil dibawa pulang oleh Jagau dan Bawi Nyai Kalteng pada Senin (27/11) malam.

Kemenangan Jagau Jales Veva Jaya Mahe dan Bawi Nyai Rabeka Putri merupakan dua putra-putri berbakat daerah yang berhasil memperkenalkan Kalimantan Tengah di mata nasional dengan beragam penampilan tari dan atraksi daerah, tanaman herbal bajakah hingga salam adat Kalteng yang membuat atmosfer di Gedung Sahid Azizah Syariah Hotel Kendari semakin bergelora.

“Setelah melewati banyak persiapan dan latihan yang menguras emosi, pikiran dan mental serta diperlukan upgrade wawasan yang lebih luas dengan segala isu yang sedang happening. Puji Tuhan kami dinobatkan sebagai Duta Wisata Indonesia tahun 2023.” ucap Rabeka.

Kalimantan Tengah dengan sumber daya alam yang luar biasa dan adat budaya kuat mampu membuat masyarakat lokal hingga mancanegara penasaran dengan keindahan di dalamnya. Bawi Nyai Rabeka mengungkapkan saat ia dan pasangannya membuka moment of speech dengan salam adat suku Dayak, seluruh tamu yang hadir menyambut salam dengan antusias. Selain itu penampilan tari daerah yang dipertunjukkan oleh Jagau dan Bawi Nyai Kalteng juga mampu menghipnotis seluruh ruangan. Pasalnya atraksi memainkan api menjadi keunikan dan signature dalam adat dan budaya suku Dayak Kalteng.

Dengan kondisi daerah yang tropis, nuansa hutan eksotis di pedalaman Kalteng justru menjadi nilai jual bagi turis lokal hingga mancanegara. Tak ayal banyak turis asing yang berkunjung ke Kalteng dengan tujuan ingin menikmati hutan tropis sambil sesekali tracking hutan untuk menciptakan pengalaman baru yang luar biasa. Bawi Nyai Rabeka beberapa kali mendampingi perjalanan turis asing juga mengaku bahwa kunjungan mereka semata-mata untuk menambah experience baru yang tidak ditemui di tempat asalnya.

“Kalimantan Tengah itu punya banyak potensi sumber daya alam dan manusia yang berkualitas. Punya budaya yang sangat kental dan kuat pula,” ucapnya.

Walau begitu masih banyak orang yang memandang Kalteng sebelah mata. Padahal Kalteng selalu menjadi pilihan turis mancanegara salah satunya berkunjung ke Taman Nasional Tanjung Puting. Oiya, yang nggak banyak orang tahu dari Kalteng yaitu air hitam. Wisata air hitam di Taman Nasional Sebangau dan Kereng Bangkirai adalah wisata yang unik dan langka ditemui.

“Sejauh yang saya tahu hanya ada dua di dunia yaitu di Brazil dan di Kalteng. Inilah salah satu keunggulan jika berwisata ke Kalteng,” papar perempuan kelahiran 1999 ini.

Selain kaya akan potensi wisatanya, Kalteng juga memiliki banyak tanaman lokal berkhasiat. Salah satunya akar bajakah. Olahan akar bajakah ini juga diperkenalkan oleh Jagau dan Bawi Nyai Kalteng di panggung grand final Duta Wisata Indonesia. Bersama dengan pelaku UMKM Kalteng muncul ide untuk mengemas bajakah menjadi lebih fresh. Ide rebranding khasiat akar bajakah yang digagas berhasil mencuri perhatian segenap dewan juri.

“Saat menuju nasional, kami membawa project Basarita Bajakah. Basarita Bajakah merupakan akronim dari Bangkitkan Pariwisata Melalui Bajakah Mendunia. Salah satunya melalui akar bajakah yang banyak khasiatnya, dikemas dengan menarik dan tinggal seduh saja. Jadi new branding dari bajakah ini selain lebih menarik para turis juga bisa lebih praktis membawa balik ke negara asalnya. Saat saya dan pasangan memaparkan ini kepada dewan juri, mereka justru sangat penasaran dengan Basarita Bajakah ini,” ungkapnya.

Mengemban amanah sebagai Duta Wisata Indonesia yang memiliki tanggung jawab besar dari Sabang hingga Merauke bukanlah hal yang mudah. Namun Jagau dan Bawi Nyai Kalteng ini sudah memiliki langkah yang akan diambil nantinya. Bersama dengan duta wisata dari berbagai provinsi, Jales dan Rabeka akan melakukan kolaborasi untuk membangkitkan, mempromosikan dan mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan hingga bisa dinikmati oleh anak-cucu kelak. Ia juga mengungkapkan dengan menjaga dan merawat potensi wisata alam dan budaya di setiap daerah maka warisan leluhur yang orisinil akan tetap terjaga.

“Kita punya budaya yang sangat otentik, banyak orang bahkan turis asing yang kagum dengan budaya kita. Hal ini juga perlu kita jaga dan lestarikan sehingga generasi yang akan datang bisa menikmatinya seperti yang kita lihat saat ini. Untuk mempromosikan pariwisata agar semakin diketahui banyak orang sekarang bisa kok memanfaatkan teknologi. Sebagai anak muda kita bisa kok berkontribusi dalam mempromosikan potensi wisata dan budaya di Kalteng melalui sosial media,” tutur Rabeka yang saat ini sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Pelita Harapan, Jakarta.

Yang jelas pariwisata tidak bisa digantikan oleh teknologi sebut Bawi Nyai dengan tegas. Menurutnya kehadiran teknologi bisa membantu pariwisata namun tidak bisa menggantikan nilai dan rasa yang timbul saat manusia berwisata.

“Pariwisata itu nggak bisa tergeser oleh adanya teknologi khususnya AI. Karena pariwisata adalah hospitality yang nggak bisa dikerjakan oleh robot. Experience yang muncul ketika manusia berwisata hanya bisa dirasakan sendiri oleh manusia tersebut. Hubungan antar manusia dan manusia lainnya merupakan jantung dari pariwisata. Karena pada dasarnya berwisata adalah hak setiap orang,” tutup Bawi Nyai satu ini yang bercita-cita menjadi akamedisi.

Berpasangan dengan Rabeka, Jagau Jales Veva Jaya Mahe bersama pasangannya dalam setahun ke depan akan menggaungkan sikap sadar berwisata kepada masyarakat.

“Untuk Kalteng sendiri kita masih punya banyak PR, yaitu belum semua masyarakat menerapkan sikap sadar berwisata. Tentu sikap sadar wisata ini harus ditanamkan pada setiap individu, mengingat setiap orang berhak memperoleh kesempatan memenuhi kebutuhan wisata sesuai dalam pasal 18 ayat 1 butir a UUD Nomer 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,” ungkap mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas Palangka Raya ini.

Di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng ia dan pasangannya akan terus berdedikasi penuh kepada provinsi tercinta untuk memberikan advokasi pada sektor pariwisata. Mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai Duta Wisata Indonesia tentu tidak hanya pariwisata di tempat asal saja yang diperhatikan, namun keseluruhan daerah yang ada Indonesia juga tak ketinggalan. Promosi wisata dan menggali potensi pada tiap provinsi akan terus dilakukan untuk menggapai cita-cita bersama yaitu bangga berwisata dalam negeri.

“Tentunya kami tidak bisa bergerak sendiri dalam hal ini. Oleh karena itu kami merangkul teman-teman duta wisata Indonesia dari berbagai penjuru untuk bekerja sama dalam mempromosikan serta membangkitkan rasa bangga berwisata di Indonesia,” paparnya.

Jagau Jales juga menuturkan selain memberikan sosialisasi sadar berwisata serta promosi pariwisata, ia juga menggarisbawahi untuk terus melakukan evaluasi rutin terhadap untuk menciptakan kondisi sapta pesona.

“Yang harus kita perhatikan bersama ialah 7 Sapta Persona dalam pariwisata. Untuk menarik minat wisatawan perlu diperhatikan hal tadi dan jangan lupakan konsep 3A yaitu atraksi, aksesbilitas dan amenitas. Sehingga pengelolaan tempat wisata berjalan sengan baik dan destinasi tersebut banyak diminati. Sehingga tercipta pariwisata yang berkelanjutan,” ujar pria kelahiran 2004 ini.

Sejak awal mula keikutsertaannya dalam ajang Putra Putri Pariwisata Kota Palangka Raya di tahun 2022 ia mulai menerima beragam saran dan kritik dari lingkungannya terhadap pariwisata yang ada di Kalteng khususnya. Dari matanya ia melihat bahwa hak berwisata bagi masyarakat Kalteng sudah terpenuhi.

“Setiap pribadi pasti punya selera yang berbeda, begitu juga preferensi untuk berwisata. Mulai dari wisata alam hingga wisata buatan masing-masingnya punya penggemar sendiri. Selain dapat memenuhi hak atas pariwisata pada setiap individu, adanya destinasi juga berpengaruh terhadap sektor ekonomi. Sehingga saling berkesinambungan, wisatawan merasa puas raga dan jiwanya usai berwisata begitupun para pelaku UMKM sekitar yang menggerakkan roda ekonomi di sekitar lokasi wisata,” tutup Jagau Jales yang dikenal sebagai sosok humoris dikalangan sebayanya. (oas)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter

@2023 All Right Reserved. Designed and Developed by Gpop KaltengPos