GPOP-Bundaran Besar (Bunbes) menjadi salah satu pusat rekreasi untuk sekedar jalan santai, olahraga atau menikmati keindahan sore kota Palangka Raya. Selain itu, Bunbes kini juga sebagai wadah berkresasi dengan penampilan-penampilan menarik lho.
Biasanya penampilan ini terlihat di beberapa sisi di Bunbes. Jika sedang berkendara mengikuti putaran bundaran, dapat terdengar dan melihat penampilan yang disuguhkan oleh penggiat seni Kota Palangka Raya.
Seperti yang dilakukan Sanggar Seni Budaya Kambang Barenteng Alfirdaus, menampilkan penampilan musik panting yang merupakan kesenian tradisional dari suku Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Mereka (pemain,red) tampil dengan kostum dominasi berwarna oranye dan hijau. Sanggar seni yang bertempat di jalan Jati ini setiap hari Senin dan Kamis rutin menampilkan kesenian musik panting.
Menggunakan tiga alat musik yakni gong atau dalam bahasa banjarnya agung dimainkan dengan cara dipukul. Sama halnya dengan babun atau kendang yang juga dibunyikan dengan cara dipukul. Berbeda dengan panting, alat musik ini berbentuk seperti gitar dan dimainkan dengan cara dipetik.
Biasanya mereka menampilkan lagu-lagu khusus musik panting, namun untuk menyesuaikan zaman saat ini terkadang mereka membawakan lagu-lagu di luar tradisi seperti genre dangdut atau pop. Jauh di depan mereka terdapat kotak berwarna hitam untuk pengunjung yang ingin mengapresiasi keahlian bermusik mereka dengan uang.
“Memang saya suka dari kecil bermain panting, meski di zaman saat ini jarang orang bermain alat musik ini,” kata Muhammad Ibnu Rajul, pemain musik Panting saat dibincangi usai bermain di Bunbes Palangka Raya, belum lama ini.
Bermusik panting ini juga sebagai ajang promosi agar anak muda lainnya berkeinginan terjun ke seni tradisi supaya tetap lestari. Apalagi saat ini penggunaan handphone sudah merajalela hingga anak-anak SD pun mulai menggenggam gadget.
“Kegiatan ini sebagai pengingat agar generasi sekarang mengetahui kesenian di daerahnya,” jelasnya.
Laki-laki kelahiran tahun 2002 ini menjelaskan biasanya sebelum tampil mereka akan dipilih sebanyak 3 orang dan akan latihan mengulik lagu. Menurutnya, Bunbes dapat membantu para seniman dan merasa diapresiasi karena menjadi tempat berkumpul banyak orang.
“Syukurnya pemerintah mengadakan program-program dan memfasilitasi dengan kawasan ini,” tambahnya sambil tertawa senang.
Pemusik Sanggar Seni Budaya Kambang Barenteng Alfirdaus ini berharap seniman di Palangka Raya semakin maju dan cinta dengan budaya yang ada di Indonesia. “Kadang ini dilemanya para seniman yang dari kecil itu susah lah buat ke ekpos,” pungkasnya. (*nad/abw)