GPOP – Berawal dari keprihatinan saat melihat sampah yang terlalu banyak menumpuk dan bisa menyebabkan penyakit, membuat Shalahhudin berinisiatif untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di sekitar rumahnya di daerah Flamboyan bawah, Kota Palangka Raya. Dirinya bersama dengan teman-teman yang tergabung dalam Kelola Sampah Palangka Raya (Kelas Pky), melakukan aksi dan kegiatan dalam mengolah sampah dengan memisahkan sampah yang bisa didaur ulang untuk dikumpulkan, dan sampah residunya dibuang ke TPS.

Kelas Pky terbentuk pada tahun 2021, namun aksi yang dilakukan masih dalam lingkup RT untuk melakukan bersih-bersih dan kerja bakti.

“Karena rumah mayoritas dengan pondasi kayu seperti rumah panggung, banyak masyarakat yang langsung buang ke bawah. Kalau air sedang naik, sampah-sampai itu terseret dan menumpuk, kami resah melihat itu terjadi sejak dulu hingga sekarang,” jelasnya.

Pria yang memiliki nama panggilan Didin ini mengatakan, sebenarnya di Palangka Raya masih sedikit sampah yang bisa dijual, seperti botol minuman plastik, cup gelas, kaleng atau botol oli. Apalagi nih, di kota yang mempunyai julukan “Kota Cantik”, proses daur ulang sampahnya masih minim. Ia berharap semoga di Palangka Raya segera ada pusat daur ulang, yang saat ini infonya sedang proses pembangunan, mudah-mudahan dapat berjalan dengan sesuai, sehingga bank sampah dan para pengepul juga bisa terbantu.

Sejauh ini, menurut Didin, Kelas Pky sudah berjalan dengan baik, tetapi mereka tetap membutuhkan dukungan dari pemerintah ataupun pihak lainnya berupa bantuan dana, hingga pick up untuk memudahkan mereka mengangkut sampah-sampah. Bahkan Kelas Pky sudah bekerja sama dengan lebih dari 40 tempat yang ada di Palangka Raya sepert cafe-cafe dan sekolah untuk menaruh keranjang sampah.

“Target kami 80 keranjang minimal, biasa kami ambil dua atau tiga hari sekali. Terutama di sekolah SD, supaya mereka sudah ada edukasi sejak dini tentang pengelolaan sampah,” kata pria 25 tahun ini.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, masyarakat saat ini masih banyak mencampur jenis-jenis sampah. Sehingga, untuk mengedukasi masyarakat masih dirasa berat, karena masyarakat belum terbiasa dengan membuang sampah pada tempatnya dan pemisahan sampah.

Saat ini, Kelas Pky telah mendapatkan bantuan berupa satu unit gerobak dan peminjaman tempat di Bank Sampah jalan Anoi, Mendawai. Tetapi bantuan itu masih belum cukup untuk menunjang kegiatan yang mereka lakukan. Maka dari itu, pick up sangat dibutuhkan untuk mengangkut sampah dari titik lokasi penyebaran tempat sampah yang ditaruh pada lokasi dengan pihak yang sudah bekerjasama.

Selain itu, Kelas Pky juga menerima penjemputan sampah dari rumah-rumah warga yang ada di Kota Palangka Raya lho. Siapa pun yang ingin menjual sampahnya, bisa langsung di antarkan atau bisa menghubungi mereka agar bisa diambil kerumah kalian, melalui Whatsapp 0823-5058-0201 atau Instagram @kelaspky. Nantinya sampah tersebut, bukan cuman untuk penghasilan aja, tetapi juga akan ditukarkan dengan makan yang mereka bagi-bagikan setiap hari jumat bersama komunitas Palangka Raya Berbagi.

“Kami juga menerima sedekah sampah dari masyarakat yang nantinya hasil dari situ akan dibelikan makanan untuk jumat berbagi/berkah. Tapi misal di rumah ada buku-buku atau kardus, biasanya kami akan melayani jemput,” ucap Founder Kelas Pky itu.

Saat ini, anggota Kelas Pky masih sangat sedikit, bahkan mereka juga biasanya dibantu oleh para relawan. Mungkin, itu semua karena anak-anak muda atau masyarakat kurang tertarik dengan hasil yang didapat dan tuntutan pekerjaan yang mengharuskan untuk terbiasa berhubungan dengan sampah.

“Harapannya kalau sudah berkembang nanti bisa menjadi peluang orang untuk bekerja dan menghasilkan uang. Kami hadir, setidaknya sampah yang bisa didaur ulang akan kami kelola supaya menjadi penghasilan juga. Mari bersama kami dalam mengelola sampah sekaligus beramal,” tuturnya. (novi/abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter

@2023 All Right Reserved. Designed and Developed by Gpop KaltengPos