GPOP-Penggunaan gadget sangat berpengaruh terhadap pola hidup keseharian anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan. Menurut salah seorang Psikolog Anak dan Remaja Gerry Olvina Faz mengatakan bahwa penggunaan gadget itu sudah menjadi menjadi bagian dari kehidupan semua orang, termasuk kalangan remaja.
Mereka (remaja,red) baru saja melalui masa transisi dari anak-anak menuju dewasa, kesadaran yang mereka miliki semakin meningkat terhitung dari bertambahnya usia. Pada usia ini anak masih memerlukan arahan, karena kemampuan mereka dalam pengambilan keputusan belum maksimal.
“Yang menjadi persoalan yakni kebanyakan remaja sudah memegang ponselnya sendiri dan orang tua biasanya sudah tidak ada pengawasan lagi. Padahal pada usia ini mereka masih memerlukan arahan dari orang tua, karena pada masa remaja ini kemampuan mereka dalam pengambilan keputusan biasanya masih belum seperti orang dewasa yang sudah bisa berpikir panjang,” kata Gerry.
Menurut pengalaman dia sebagai psikolog, kebanyakan anak-anak dan remaja yang memiliki gadget sendiri akan membuat mereka menjadi over use atau terlalu banyak menggunakan gadget. Padahal ketika seseorang itu terlalu banyak menggunakan gadget, maka akan mempengaruhi banyak hal di aspek kehidupan. Antara lain seperti kemampuan gerak akan menjadi lebih terbatas, karena lebih banyak waktu yang digunakan untuk bermain ponsel. Menjadikan anak-anak malas bergerak (mager).
“Sedangkan untuk anak-anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan itu diperlukan banyak gerak guna memenuhi kebutuhkan olahraga dan kesehatan fisik yang baik,” ucapnya saat dibincangi Kalteng Pos.
Selain itu penggunaan gadget yang berlebihan atau over use akan menimbulkan masalah mata. Masalah lainnya yaitu sosial emosi. Penggunaan gadget yang berlebihan seperti bermain game ataupun nonton secara tidak langsung juga membatasi mereka dengan lingkungan relasi sosial.
“Hal ini bisa menjadi pembatas mereka terhadap kebiasaan menangani persoalan-persoalan sosial, dan apabila hal tersebut dibiarkan maka akan menjadi penghambat mereka dalam menghadapi persoalan sosial secara emosional,” jelas akademisi di IAIN Palangka Raya ini.
Penggunaan gadget yang terlalu berlebihan, lanjtunya, akan mempengaruhi jadwal keseharian para remaja, seperti terlalu banyak nonton yang mengakibatkan waktu tidur terganggu. Tidak semua remaja diarahkan untuk menggunakan gadget.
“Kebanyakan dari anak-anak dan remaja itu justru hanya kepada posisi untuk menghabiskan waktu saja atau menghindari situasi yang mereka memang tidak suka, akhirnya pelariannya menggunakan gadget,” ujarnya.
Pihaknya menyebut, anak dan remaja sejauh ini menggunakan gadget hanya sekadar untuk hal-hal yang disukai. Padahal, pada masa anak dan remaja ini menjadi waktu yang tepat untuk mereka menjajaki beberapa kemungkinan minat yang berhubungan dengan karir, tidak dengan menggunakan gadget.
“Disarankan untuk orang tua menjalin hubungan yang baik dengan anaknya, sehingga anak bisa percaya dan mau bercerita berbagai hal kepada para orang tuanya,” tutupnya. (*wls/abw)