GPOP-Mengajar di salah satu sekolah yang jauh dari akses perkotaan tidak menyurutkan semangat para guru untuk terus bersaing dengan pengajar di luar. Faktanya, guru-guru di SMPS 11 Best Agro, Pulang Pisau menunjukkan kebolehannya dalam bersaing tingkat internasional.

Mereka adalah Agus Rianto sebagai kepala sekolah, beserta Siti Nur Khasanah dan Ahmad Nurul Ulil sebagai guru bahasa Inggris. Ketiga guru tersebut berhasil menorehkan prestasi pada ajang International Research Teacher Competition (IRTC) yang dilaksanakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) dan Universitas Udayana, Bali.
Satu-satunya tim perwakilan Kalteng tersebut berhasil meraih medali perak pada puncak pelaksanan lomba yang dilaksanakan di Universitas Udayana, Bali pada 7 hingga 11 November.
Kepala SMPS 11 Best Agro Agus Rianto mengatakan, karya yang berhasil membawa pulang medali perak ini mengusung sebuah gagasan platform Rumah Prestasi. Rumah Prestasi merupakan ruang untuk mewadahi ekstrakurikuler di sekolahnya.
“Di dalam Rumah Prestasi ini nanti ada pembimbingan, pemberian informasi lomba di Instagram @rumahprestasi.bestagro dan telegram, nantinya akan ada pendelegasian lomba bagi anak-anak yang mengikuti ekstrakurikuler itu,” katanya saat diwawancarai via telepon, Sabtu (11/11).
Agus juga menyampaikan ucapan terima kasih kepasa Yayasan Best Agro, Pj Bupati Pulang Pisau, serta Dinas Pendidikan (Disdik) Pulpis atas dukungan dan kontribusi yang diberikan untuk keberangkatan delegasi SMPS 11 Best Agro.
“Harapannya, dukungan-dukungan di ranah pendidikan dari pemerintah setempat akan terus ada ke depannya. Hal itu membuat saya selaku pendidik menjadi semangat berkarya,” tegasnya.
Sementara itu, pembimbing lomba delegasi SMPS 11 Best Agro, Sugeng Santoso mengatakan, sebelum mengikuti puncak perlombaan secara luring di Bali, mereka sudah menyusun dan mengirimkan gagasan yang telah dibuat secara daring.
“Saya bersyukur, tim yang saya bentuk lolos dan menjadi salah satu peserta mewakili Indonesia, dan berhasil mendapatkan medali perak,” ujar Santos yang sudah biasa mengantarkan peserta didiknya mengikuti berbagai lomba ini.
Sepulang dari Bali, Rumah Prestasi akan dikembangkan dan dimaksimalkan pelaksanaannya.
“Walaupun dari pelosok Kalteng, khususnya berada di pedalaman Kabupaten Pulang Pisau, kami telah membuktikan bahwa bisa bersaing dengan sekolah-sekolah di luar Kalteng (bahkan tingkat internasional). Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya kita (guru pelosok) memiliki kesempatan yang sama,” tutup Santos. (abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter

@2023 All Right Reserved. Designed and Developed by Gpop KaltengPos