GPOP-Kalian yang gemar membaca punya buku favorit nggak? Pernah terinspirasi dari buku? Atau pernah terbawa suasana, sampai mendalami isi buku itu? Terkadang memang iya.

“The Geography of Genius” karya Eric Weiner, berhasil membawa Gledis Shela Trizia menjelajah negara-negara dengan bukunya. Pengakuan Shela, penulis buku ini bisa membawa pembacanya ikut menjelajahi negara-negara di dunia yang menghasilkan penemu dengan ide-ide kreatif.

“Wah, buku ini menurut saya memang cukup unik, sampai saya merasa ikut menjelajah negara-negara,” kata Shela, sapaan akrabnya.

Gen Z yang saat ini berusia 20 tahun ini juga terinspirasi buku “Dear Tomorrow” karya Maudy Ayunda. Walau buku ini tidak sepenuhnya berisi tulisan, hanya beberapa penggal paragraf di setiap halamannya, tapi setiap kalimat memiliki arti untuk pengembangan diri.

“Buku ini menginspirasi dengan banyak kata-kata motivasi. Bagaimana cara Maudy sebagai wanita menggapai setiap mimpinya dan karirnya juga tetap berjalan. Buku ini secara tidak langsung membantah stigma masyarakat bahwa wanita tidak harus berpendidikan tinggi, ini poin yang saya suka,” jelas perempuan yang lahir di Palangka Raya 2 Juli 2003 ini.

Dari dua buku yang ia jelaskan ini menunjukkan bahwa dengan membaca banyak hal yang ia dapatkan. Tidak hanya itu, perempuan yang suka membaca buku-buku sejarah ini mengaku dapat informasi tentang pengetahuan zaman dulu.

“Selain buku tentang sejarah, terkadang saya juga membaca buku mengenai pengembangan diri seperti filosofi teras dan man search for meaning. Banyak ilmu yang didapat, termasuk pengendalian diri secara emosional,” tegasnya.

Hobi membaca menjadikan mahasiswi Ilmu Administrasi Negara di Universitas Palangka Raya (UPR) ini mengaku bahwa buku sudah menjadi teman sehari-harinya, ia bawa ke mana-mana.

“Menurut saya ini salah satu hal yang merubah hidup, ketergantungan dengan gadget menurun, lebih cenderung menghabiskan waktu luang dengan membaca. Selain itu kadang sebelum tidur saya membiasakan diri membaca beberapa halaman, menghindari bermain gadget, hal ini cukup mempengaruhi kualitas tidur saya,” jelas Shela yang memiliki cita-cita menjadi awak kabin ini.

Selain memiliki berbagai macam koleksi buku, Shela juga memilih perpustakaan menjadi rujukan pertama memperoleh bacaan. Dalam sebulan, ia tidak pernah melewatkan perpustakaan untuk dikunjungi. Meski di zaman modern saat ini, mendapatkan informasi sudah bisa diakses melalui ponsel pintar.

“Menurut saya pribadi, terlepas dari zaman sekarang yang serba modern dan serba digital, membaca buku termasuk hal yang penting. Ada kepuasan tersendiri kalau memiliki banyak koleksi buku fisik. Kalau buku digital, bisa saja terhapus atau hal lain yang membuat tingkat kefokusan membaca berkurang,” tutupnya. (abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter

@2023 All Right Reserved. Designed and Developed by Gpop KaltengPos