GPOP-Sebagai anak muda, tentu harus bisa juga menjadi inspirasi bagi generasinya, salah satunya dalam seni tari tradisional. Berbagai pengalaman yang pernah dilewati oleh Sola Gracia, menjadikannya lebih mencintai budaya daerah. Memiliki cita-cita sebagai penari yang handal, ia mulai terjun di dunia tari saat kelas 5 SD. Bermula dari dorongan orang tuanya, gadis 20 tahun ini merasa jika tari melatihnya dirinya untuk memiliki sikap disiplin.
“Setiap gerakan tari itu ada arti dan maksud yang harus bisa ditangkap oleh orang yang menyaksikan. Meskipun awalnya aku disuruh oleh orang tua, tapi sekarang aku jadi suka dan jatuh cinta dengan seni tari. Bahkan, aku sudah dua tahun belakangan ini juga belajar tari topeng dan bergabung di Sanggar Marajaki,” ujarnya.
Sadar akan talenta yang dimiliki, Grace sapaan akrabnya, tidak pelit untuk berbagi ilmu kepada adik-adik di sekolah. Saat ini, ia juga mengajar ekskul tari di beberapa sekolah dasar, seperti di Katimpun dan Sebangau. Bahkan, pihak sekolah yang langsung memintanya untuk mengajar di sana. Grace mengaku senang dapat memperkenalkan seni tari kepada anak-anak sekolah. Ia berharap mereka nantinya akan menjadi generasi penerus untuk melestarikan budaya Kalteng.
Kalau soal pengalaman, gak usah diragukan lagi guys. Selain sering mengikuti berbagai even dan perlombaan, ia juga pernah tampil di Istana Negara saat Hari Kemerdekaan tahun 2019 lalu dengan membawakan tarian Hiang Dadas. Tentu untuk bisa mencapai itu semua, Grace harus mengikuti tahap seleksi, hingga akhirnya bisa lolos untuk tampil bersama penari lainnya.
Di tengah maraknya tarian modern di kalangan anak muda saat ini, dirinya tetap memilih untuk melestarikan tarian tradisional. Meski tidak menutup kemungkinan jika ia juga ingin belajar tarian modern. Itu semua karena kecintaannya terhadap daerah. Untuk itu, Grace mengajak anak muda yang ada di Kalteng untuk bergabung ke komunitas atau sanggat, agar bisa lebih mengenal dan tahu tentang kesenian.
“Anak muda jangan hanya jadi penonton ketika ada even kesenian, tetapi juga harus menjadi pelaku, agar tahu bagaimana prosesnya. Mumpung masih muda, banyak kesempatan yang bisa dimanfaatkan untuk berkreasi dan berorganisasi yang positif,” imbuhnya. (novi/abw)
85