GPOP-Hai, Cat Lovers! Siapa yang gak bisa nahan gemes kalau lihat kucing? Yaps, kucing emang lagi hits banget sebagai peliharaan yang super menggemaskan. Dari yang bulunya halus, matanya yang berbinar, sampe tingkah lucunya yang kadang bikin ketawa ngakak, gak heran kalau banyak orang sekarang suka banget pelihara kucing.
Coba deh, bayangin pulang kerja atau sekolah yang capek banget, terus disambut sama si meong yang manja. Bikin hati adem banget, kan? Apalagi kalau mereka mulai main-main dengan bola atau kejar-kejar bayangan. Fix, semua beban seharian langsung hilang!
Gak cuma itu, kucing juga punya cara unik buat ngasih cinta ke pemiliknya. Mulai dari mendengkur pelan di pangkuan, ngegigit kecil pas lagi main, sampai ngikutin pemilknya ke mana-mana di rumah. Mereka emang makhluk yang punya cara sendiri buat bikin tuannya merasa spesial.
Selain bikin hati seneng, kucing juga bisa jadi teman yang setia. Mereka bisa jadi penghilang stres dan bahkan bikin hidup jadi lebih aktif dan penuh warna.
Hal ini yang dirasakan oleh pemilik Lovy dan Kiko. Yups, Koyimatul Zam Zam F cinta banget sama meongnya yang menggemaskan itu. Lovy dan Kiko sudah dianggap sebagai anaknya lho!.
Gak perlu banyak alasan buat Koyimatul menyukai anabul. Kucing yang lucu, menggemaskan, banyak tingkah dan manja sudah menjadi alasan utama Koyimatul menyukai dan memutuskan memelihara kucing di rumahnya.
“Beberapa tahun lalu aku pernh memelihara kucing kemudian kena musibah, setelah aku melahirkan, aku memutuskan memelihara kucing karena memang sekangen itu sama kucing,” kata Koyimatul sata dibincangi G-Pop Kalteng Pos, Rabu (7/8).
Pdahal, perempuan 24 tahun ini sebelumnya takut lho sama kucing. Katanya sih kucing itu mengerikan. Berawal dari ia menginap di rumah kakaknya yang memelihara kucing dan mendapat perlakuan manis dari si meong.
“Kebetulan kakak saya dari dulu suka kucing, terus aku nginap di rumahnya waktu kecil, kucingnya tidur di sela-sela kakiku, ternyata kucing gak semengerikan yang aku pikir, dia manja dan hangat. Sejak saat itu aku mulai suka dan gak takut lagi sama meong,” jelas alumi Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP) ini.
Setelah memutuskan memelihara anabul, ia mencoba belajar cara memelihara kucing yang benar. Ia bergabung dengan grup pecinta kucing di media sosial untuk mendapatkan ilmu serta sharing info tentang perawatan kucing. Ia rela mengeluarkan budget untuk beli makan dan perawatannya. Kalau udah sayang sih gak ada masalah ya?
“Selain memelihara, aku juga harus memastikan anabul kesayangan sehat, bersih dan wangi,” tegas perempuan yang lahir di Lawang, Malang, Jawa Timur (Jatim) ini.
Untuk itu, ia memberikan perawatan kepada dua anabulnya, seperti suntik anti jamur, suntik vitamin dan suntik anti rabies. Tidak hanya itu saja, dalam satu bulan ia jadwalkan grooming agar bulunya selalu sehat.
“Lovy itu kucing jenis persia, kalau Kiko itu kucing kampung mix. Sebelumnya saya memelihara Lovy dan Bubu, tetapi Bubu meninggal, kemudian langganan grooming memberikan Kiko agar Lovy nggak kesepian,” ucap perempuan yang lahir pada 25 Mei 2000 ini.
Suka duka memelihara kucing? Koyim mengaku lebih banyak sukanya. Dukanya hanya saat kucing kesayangannya itu sakit.
“Banyak sukanya, dukanya kalau dia lagi sakit, huhuhu,” singkatnya.
Nah, satu lagi nih pecinta anabul Salwa Fadhilah, mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP) membagikan tips berharga seputar perawatan kucing yang baru diadopsi.
Menurut Salwa, langkah pertama yang penting adalah membiarkan kucing baru tetap berada di kandangnya selama beberapa hari, untuk proses penyesuaian dan menghindari potensi penyakit. Salwa juga merekomendasikan penggunaan tali pengikat yang dilengkapi rompi untuk memastikan keamanan saat kucing keluar rumah.
Ketertarikan Salwa terhadap kucing dimulai dari kehadiran beberapa kucing liar yang sering mengunjungi rumahnya. Salah satu kucing yang sangat menggemaskan membuatnya memutuskan untuk memeliharanya. Meskipun kucing pertama tersebut sudah meninggal, Salwa tetap melanjutkan kebiasaan memelihara kucing.
Saat ini punya dua ekor kucing berbulu lebat yang aku sayangi banget,” ucap Salwa, belum lama ini.
Kucing-kucing Salwa lebih banyak berada di dalam ruangan dan cenderung pemalas, tetap aktif berkat perhatian dan interaksi rutin dari empunya. Mereka juga sangat menikmati kardus dan plastik belanja sebagai tempat persembunyian.
Salwa, yang sering menyelamatkan kucing dari jalanan dan tempat penampungan, tidak memiliki jenis kucing favorit khusus, tetapi sangat menikmati setiap momen dengan peliharaannya. (rah/abw)