GPOP-Selain mendukung seni dan budaya, kegiatan di Bunbes juga memberi dampak positif bagi ekonomi lokal. Banyak UMKM yang turut meramaikan acara dengan menjajakan produk-produk unik mereka dan menjual jasa atas bakat mereka.

Seperti yang dilakukan Muhammad Irfan, pemuda yang memiliki bakat di bidang fotografi ini, memanfaatkan Bunbes untuk unjuk bakatnya dan memberikan jasa foto kepada para pengunjung yang ingin mengabadikan momen di pusat tengah kota ini. Menggunakan kaos lengan pendek dan celana panjang, ia mulai melakukan pekerjaannya untuk memotret orang-orang yang sedang jogging di jalan Katamso.

Biasanya setiap jam 3 sampai 5 sore, ia akan duduk di taman tengah jalan Katamso. Biasanya ia akan mulai mengabadikan foto orang-orang yang sedang jogging dan melakukan pengeditan gambar.

“Biasanya satu foto pengeditannya sekitar 4-5 menit,” ujarnya.

Setelah itu, ia akan memasukan tangkapan layar dari hasil editannya dengan beberapa jumlah foto dan di masukkan ke dalam google drive. Nantinya ia akan menampilkan beberapa hasil foto editannya serta link google drive dan diunggah di Instagram @starprjct_

Terkadang ada beberapa yang menghampiri untuk minta di foto sehingga ada proses foto dan pengambilan ulang foto. “Tapi kadang ada juga yang emang pure candid dapat fotonya ” tambahnya.

Tetapi, adakalanya beberapa pelanggannya menghampirinya untuk tebus foto, sehingga ada beberapa yang bayar secara cash atau transfer. Ia menghargai satu foto seharga Rp10ribu.

Aan, sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa setiap akhir pekan biasanya ramai pelanggan yang menebus foto yang ia tangkap. Bahkan satu hari terkadang sampai 80 orang dan terkadang satu orang menebus lebih dari satu foto. Lain halnya, dengan hari kerja pelanggannya cenderung lebih sedikit sekitar 20 orang.

Aan memiliki kamera DSLR sejak duduk dibangku SMP dan khusus untuk mengabadikan foto keluarga dan pribadi. Pada tahun 2019 ia memulai karir di bidang fotografi melalui tawaran orang lain untuk ikut andil dalam pekerjaan foto pernikahan.

Awalnya ia belajar menggunakan kamera secara autodidak melalui teman-teman fotografernya. “Sambil pelajarin kamera aku cari aplikasi editnya segala macem, kalau emang udah pas persiapannya baru aku terjun,” tuturnya saat dibincangi di sela-sela kegiatannya di Jalan Katamso.

Setelah tidak bekerja memotret di pernikahan ia mulai mengambil foto kendaraan yang lewat di bandara. Namun, karena ada masalah ia bersama teman-temannya mulai pindah sebagian di bundaran sampah dan setengahnya di bundaran besar.

“Cuman dikarenakan pasarannya agak menurun akhirnya pindahlah ke jogging,” jelas laki-laki kelahiran Palangka Raya ini.

Hal ini juga dirasakan fotografer malam hari di area Bundaran Besar, Muhammad Ilham. Saat akhir pekan ia mendapatkan foto pelanggan sebanyak 70-100 foto dengan harga Rp5ribu untuk satu fotonya. Sementara, jika akhir pekan biasanya sekitar 20-30 foto setiap harinya.

Biasanya ia ada di pinggir area Bunbes dengan membawa pencahayaan untuk mendukung hasil foto yang bagus. Bangunan talawang di Bunbes menghasilkan beberapa ragam warna dan tulisan menjadi latar belakang foto yang dihasilkan Ilham.

Sedikit berbeda dengan Aan, Ilham menerapkan konsep pengunjung menghampirinya untuk meminta dipotret atau menawarkan jasanya kepada pengunjung. “Kalau disini konsepnya langsung bayar di tempat pas pulang direkap baru di edit dan langsung di kirim melalui WhatsApp,” jelasnya.

Pria kelahiran Palangka Raya ini memiliki ide memotret di malam hari karena Bunbes menjadi tempat kuliner dan di kunjungi banyak orang.

Sama seperti Aan, Ilham memulai perjalanan fotografinya mulai dari bandara pada tahu 2018. Namun, ia baru mulai memotret malam hari di bundaran besar paa bulan Juni tahun 2023 lalu.

Pria 22 tahun ini akan mulai bekerja saat hari kerja mulai dari jam setengah 7 malam hingga 10 malam. Tetapi, jika hari libur ia akan selesai pada jam 12 malam.

Kadang kala ada beberapa pelanggannya minta untuk diarahkan gaya berfotonya. “Referensi gaya pun melihat dari TikTok sama Youtube juga,” bebernya sambil sedikit tertawa.

Sama seperti Aan, Ilham juga ikut bekerja mengambil gambar jogging di jalan Katamso. Ia juga memiliki Instagram khusus untuk membagikan hasil gambarnya @im__shottt

Selama ia bekerja memotret di Bunbes merasakan manfaat besar terutama bagi fotografer jalanan seperti dirinya. “Alhamdulillah saat ini keuangan mulai stabil,” ujarnya sambil tersenyum.

Kedepannya ia akan membuat konsep baru menggunakan alat cetak sehingga hasil fotonya dapat langsung di bawa oleh pelanggannya. Siswa alumni MA Darul Ulum ini berharap kedepannya ada tempat baru selaun bundaran besar. (*nad/abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter