GPOP-Kalimantan Tengah (Kalteng) tidak ketinggalan ikut berpartisipasi meramaikan Festival Tari Borneo 2023 yang diselenggarakan di Sabah, Kinabalu, Malaysia. Dalam Festival ini Universitas Palangka Raya unjuk kreativitas dengan mengangkat tari yang berjudul “Belom Hapakat”.
Penata Tari Ardi Kenzu Anarta mengatakan, tari ini menggambarkan kehidupan perbudakan (jipen) pada zaman peperangan dahulu, hingga akhirnya tradisi jipen diberhentikan dalam perjanjanjian rapat besar Tumbang Anoi pada tahun 1894 demi memanusiakan manusia dan hidup bersama-sama dalam bingkai kebhinekaan, satu atap Huma Betang.
Falsafah “Ela Buli Menggetu Hinting Bunu Panjang, Isen Mulang Manetes Rantai Kamara Ambu” menjadi semangat masyarakat Dayak Kalimantan Tengah untuk memutuskan rantai kebodohan, kemiskinan, dan kemelaratan.
“Dalam penampilan tari ini kami bekerja sama dengan penata musik Daniel Batuah Barajaki Asang berserta penata busana yaitu Jessica Maria Fernanda,” ucap mahasiswa semester tujuh jurusan Ilmu Administrasi Negara di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Palangka Raya (UPR) ini.
Juara umum Festival Tari Borneo 2023 kali ini dimenangkan oleh Universitas Tanjung Pura dari Kalimantan Barat. Disusul Oleh Universitas Putra Malaysia, kemudian Universitas Palangka Raya mendapatkan predikat peringkat tiga koreografer terbaik dan juara tiga platinum/umum. (abw)