GPOP-Halaman SMAN 5 Palangka Raya diwarnai dengan beragam pakaian adat dari berbagai daerah dalam kegiatan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-59. Corak khas terlihat dari berbagai daerah, mulai dari Sabang hingga Merauke menambah keunikan kali ini.

Kepala SMAN 5 Palangka Raya Muhammad Ramli dalam menyampaikan kepada siswa/i untuk memaknai Sumpa Pemuda 28 Oktober 1925 sebagai api semangat dalam perbedaan. Hal ini diibaratkan dalam pakaian adat yang berbeda-beda namun tetap menghayati momentum Sumpah Pemuda.

Untuk membakar semangat pemuda, OSIS SMAN 5 Palangka Raya melaksanakan ethnic fashion day baju khas Nusantara di halaman sekolah. Ratusan siswa dan guru saling menggunakan outfit yang berbeda dari sekawannya. Seolah tak mau kalah, para guru pun tampil berlenggok dengan percaya diri dihadapan juri disusul dengan penampilan catwalk dari para siswa/i.

“Untuk memeriahkan peringatan Sumpah Pemuda ini ya dengan kegiatan ethnic fashion day. Dimulai dengan upacara, dilanjutkan dengan kegiatan yang kreatif. Bukan hanya sebagai hiburan, tapi momen ini untuk mengisi kompetensi anak menuju seorang yang profesional. Artinya bukan yang muda itu tidak bisa. Justru melalui kegiatan ini melatih anak menjadi sosok yang profesional di bidangnya dan tidak kaget ketika terjun ke masyarakat,” ujar Ramli.

Ia menambahkan, ragam corak pakaian adat yang digunakan merupakan simbol kesatuan dan keberagaman budaya. Dalam hal ini SMAN 5 Palangka Raya merangkul dan menghormati segala keberagaman yang ada di lingkungan sekolah. (ayu)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter