GPOP-Dua siswa di stan sekolahnya SLBN 1 Sampit pada kegiatan Festival Inonasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) tampak sibuk menempelkan bilah lidi pada sebuah papan kardus untuk diolah menjadi jam dinding.  Sekitarnya dipenuhi dengan produk inovasi berlapis bilah lidi dengan warna alami yang tertata rapi di rak dalam stand. Sungguh menarik perhatian untuk memanjakan mata.

“Di halaman sekolah ada pohon kelapa dan kami ingin memanfaatkannya, apalagi bahan bakunya melimpah. Sayang kalau hanya dijadikan sapu lidi. Akhirnya kami menemukan ide untuk dijadikan bahan baku produk inovasi buatan anak-anak. Akhirnya ketemu ide dari lidi yang lebih wow lagi, salah satunya ya kerajinan dari lidi ini,” jelas Ety Permata Sari salah satu guru SLBN 1 Sampit yang bertugas di stand.

Untuk membuat produk berbahan baku lidi, sekolah dan anak-anak memisahkan sendiri lidinya dari pelepah daun. Mereka sengaja tidak menggunakan pihak kedua, untuk menghindari kualitas warna yang berubah menjadi kecokelatan dan kondisi lidi yang kering sehingga sulit dirangkai.

Tahapan membuat produk dari lidi ini cukup mudah, namun perlu rasa sabar yang luas. Paling mudah ialah membuat tempat alat tulis yang berbentuk kotak. Sedangkan memproduksi tas, anak-anak SLBN 1 Sampit harus membuat pola terlebih dahulu kemudian dijahit dengan kain perca dan dilapisi dengan bilah lidi sebagai tahapan akhirnya. Bilah lidi yang digunakan sengaja tidak diberi warna agar berkesan autentik.

“Kelihatannya memang gampang. Tapi tetap perlu ketelitian yang tinggi. Khususnya bagi ABK, kegiatan terampil seperti ini bermanfaat buat mengatur emosi. Jadi selain melatih kecapakan dalam membuat kerajinan juga melatih rasa sabar. Pun hasil karya anak-anak ini sudah diperjual belikan hingga pulau Jawa, terakhir dikirim ke Pekalongan,” paparnya sambil merangkai bilah lidi.

Dari kerajinan inovasi lidi ini, SLBN 1 Sampit telah menghasilkan beragam produk yaitu bando, pita, vas bunga, kotak tisu, kotak alat tulis, kipas tangan, tas selempang, jam dinding hingga lawung berlapis lidi yang dihadiahkan kepada Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Eka Aprilianty saat mengunjungi stan mereka.

Selain hasil produknya yang beragam, perawatannya juga cukup mudah yaitu jangan sampai terkena air dengan jumlah yang banyak. Selain banyak pilihan dan perawatan yang mudah, beragam produknya juga dijual dengan harga yang terjangkau. Mulai dari Rp20 ribu hingga Rp75 ribu. Tidak mematok harga yang mahal agar semua orang yang tertarik bisa memilikinya dan dapat menghargai karya anak-anak SLBN 1 Sampit. (ayu/abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter