GPOP-Asap tipis mulai menyelimuti beberapa wilayah di Bumi Tambun Bungai. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kerap terjadi. Petugas pemadam di lapangan sudah dikerahkan. Ingin menjadi bagian dari pahlawan pemadam karhutla, sekelompok pemuda turut terjun ke lapangan memadamkan api.

Tergabung dalam kelompok relawan Katuyung, pemuda-pemudi Kalteng ini turut serta menjadi bagian petugas pemadam karhutla di lapangan. Relawan Katuyung merupakan gerakan kolektif anak muda untuk menjaga hutan Kalimantan yang berada di bawah Yayasan Ranu Welum Foundation, bekerja sama dengan Komunitas Youth Act Kalimantan.

Pada 2015 lalu, menjadi cikal bakal kelompok relawan ini terbentuk. Kala itu, karhutla di Kalteng cukup tinggi, menggerakkan hati sekelompok pemuda untuk turut serta memadamkan api dan membentuk kelompok relawan Katuyung. Nama Katuyung tidak memiliki filosofi bermakna, hanya mengambil dari nama salah satu binatang di Kalteng.

Koordinator Tim Relawan Katuyung Sarasi Silvester Sinurat mengatakan, tidak ada syarat khusus bagi siapapun anak muda yang mau ikut bergabung menjadi pahlawan hutan Kalimantan ini, yang terpenting adalah kemauan dan tekad yang kuat.

“Mereka yang turun lapangan terlebih dahulu bekali latihan, ada pula mereka yang terjun ke lapangan karena sudah memiliki pengalaman,” kata Sarasi saat dibincangi tim G-POP di lokasi pemadaman karhutla, belum lama ini.

Beberapa waktu yang lalu, tim ini mengadakan pelatihan singkat untuk relawan perempuan, karena Palangka Raya sedang emergency karhutla. Katanya sih, banyak perempuan yang ingin turun ke lapangan, tetapi tidak ada yang memfasilitasi mereka.

“Untuk itu, kami memberikan fasilitas untuk mereka yang mau terlibat membantu tim memadamkan karhutla. Pelatihan terbilang singkat, hanya memberikan teori, pengenalan alat dan cara penggunaannya serta cara menghadapi api. Apalagi ada pendampingan khusus untuk perempuan, jadi tenang aja, para profesional siap membantu,” jelasnya.

Untuk peralatan yang digunakan pun cukup lengkap, mulai dari helm, kacamata, masker khusus, baju pelindung dan sepatu pelindung. Sebelum berangkat ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk penugasan, mereka briefing dulu, mulai dari ujung kepala sampai kaki diusahakan semua tertutup.

“Keberadaan relawan sangat membantu dan berpengaruh. Orang-orang yang terlibat dalam satgas karhutla banyak relawan dari komunitas dan dari berbagai lembaga yang turut membantu karhutla ini,” ucap alumni Universitas Palangka Raya, jurusan Teknik Pendidikan ini.

Pihaknya mengapresiasi teman-teman yang tergabung dalam tim relawan karthula ini, dengan keinginan dari diri sendiri dan tanpa paksaan dari pihak mana pun. Banyak tanggung jawab yang relawan lakukan saat di lapangan.

“Peran pemuda saat ini sangat penting. Anak muda merupakan pondasi yang benar-benar harus kuat dan bisa diandalkan. Keterlibatan pemuda untuk Pulau Kalimantan sangat diperlukan, karena penerus kita ke depannya adalah anak-anak muda. Kalau bukan anak muda siapa yang akan menjaga hutan Kalimantan,” jelasnya. (novi/abw)

 

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter