GPOP-Karnaval Budaya Central Kalimantan Cultural Carnival (CKCC) dengan tema Pahewan 2024 menyuguhkan pesona keindahan alam Kalteng dengan tema “Harmoni Alam Kalimantan Tengah.” Acara yang digelar pada 24 Agustus 2024 ini menampilkan busana-busana kreatif sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan dan melestarikan kekayaan budaya serta lingkungan daerah.

Desainer Yulia P Borneo menghadirkan empat busana dengan makna mendalam. Setiap busana terinspirasi dari elemen alam dan budaya lokal, yakni kukang, bunga telang, kayu ulin dan kerbau.

Melalui karya-karya ini, Borneo, sapaan akrabnya, menampilkan keindahan dan kekayaan alam Bumi Tambun Bungai dengan desain yang menggugah perhatian. Kostum-kostum tersebut tidak hanya menjadi lambang estetika, tetapi juga merupakan representasi dari kekayaan flora dan fauna.

“Kami menampilkan keindahan alam Kalteng melalui kostum yang merepresentasikan flora dan fauna,” ucap pembatik sekaligus MUA Kalteng saat diwawancara G-Pop Kalteng Pos, Jumat (6/9).

Acara ini memamerkan desain-desain kreatif yang mengangkat keindahan hutan, primata serta herbal khas Kalimantan, memberikan gambaran mendalam tentang budaya dan lingkungan sekitar.

Kostum yang ditampilkan pada even ini mencerminkan karakteristik masing-masing elemen yang diusung. Proses perancangan kostum dimulai dengan undian elemen alam oleh setiap desainer, yang kemudian diolah menjadi desain busana dengan elemen khas daerah.

Misal kostum kerbau yang mengagungkan kerbau rawa dari Barito Selatan (Barsel) yang dikenal sebagai hewan darat kuat dengan populasi puluhan ribu ekor.

Kostum bunga telang menonjolkan keindahan bunga dengan manfaat kesehatan yang luas, sedangkan kostum pohon ulin memperlihatkan kekuatan dan ketahanan kayu ulin yang terkenal sebagai kayu besi. Kostum kukang memperkenalkan primata kecil dari hutan Kalimantan yang memikat perhatian dengan daya tariknya.

Setiap busana menjadi perwujudan estetika dan makna yang mendalam, menghormati kekayaan alam dan budaya Kalteng.

Menurut Borneo, Karnaval Pahewan adalah platform luar biasa untuk memamerkan kekayaan dan keindahan alam Kalteng. Tidak hanya sebagai festival seni tetapi juga sebagai ajang edukasi dan promosi budaya.

Tantangan utama dalam karnaval ini bagi Borneo adalah menciptakan kostum yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga menyampaikan makna mendalam tentang tema yang diangkat. Namun untuk mengatasi tantangan ini, ia kolaborasi dan berbagi ide dengan desainer serta pelaku seni lokal.

“Kami belajar banyak dari satu sama lain dan bersama-sama menciptakan karya yang memukau,” tambah perempuan pecinta seni ini.

Dengan adanya acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap budaya Kalteng, terutama mengenai hewan-hewan langka dan hampir punah.

Melalui karnaval ini, Borneo berharap masyarakat akan lebih mengenal dan menghargai kekayaan budaya dan alam Bumi Tambun Bungai. Kostum yang di tampilkan diharapkan dapat mendorong minat untuk melestarikan spesies dan tumbuhan yang terancam punah.

“Kami berharap karnaval ini semakin beragam setiap tahun, melahirkan desainer muda untuk kemajuan seni dan budaya,” tutupnya. (rah/abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter