GPOP-Peristiwa bullying wajib dicegah sedini mungkin, karena dapat berdampak buruk pada korban dan pelaku. Peristiwa kekerasan ini bisa terjadi mulai jenjang sekolah dasar hingga menengah.

Sosialisasi pemahaman perundungan di lingkungan sekolah penting sebagai dasar pencegahan perundungan. Untuk itu, SMAN 1 (Smansa) Palangka Raya selalu memberikan materi bullying dan perundungan pada kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) bagi peserta didik kelas X, sehingga dari awal mereka berada di Smansa Palangka Raya sudah diberikan pemahaman mengenai pentingnya edukasi tentang bullying.

Selain itu Smansa Palangka Raya juga menjadikan bullying menjadi salah satu topik dalam penerapan P5 yakni projek penguatan profil pelajar Pancasila. Smansa juga mengimplementasikan pemahaman terkait perundungan ini dimulai dari hal-hal kecil seperti melalui amanat pembina saat upacara, edukasi perundungan oleh guru di dalam kelas, ataupun membuat poster-poster terkait perundungan yang dipajang di lingkungan sekolah.

“Salah satu hal yang ingin kami aplikasikan berkaitan dengan bullying di Smansa Palangka Raya ini ialah bagaimana seluruh komponen warga sekolah juga harus dilatih untuk memiliki rasa simpati dan empati kepada warga sekolah lainnya,” kata Kepala Smansa Palangka Raya H Arbusin.

Selain itu, Smansa Palangka Raya juga berkomitmen untuk selalu tegas dan tidak pandang bulu dalam menindak pelaku perundungan. Hal ini guna membuat calon-calon pelaku perundungan berpikir dua kali untuk melakukan tindakan pengecut tersebut. “Kami memastikan jalur komunikasi yang terbuka untuk pelaporan kasus oleh karena itu kami selalu berkoordinasi dengan semua pihak baik BP/BK pihak kesiswaan agar jika terjadi kasus perundungan maka akan segera dapat ditangani,” tegasnya.

Smansa Palangka Raya juga menyiapkan 28 program esktrakurikuler bagi peserta didik dengan harapan mereka mampu menyalurkan bakat dan minatnya, sehinga mereka juga mampu bersosialisasi dengan baik antar temannya dan itu akan membuat tumbuhnya rasa simpati antar sesama. Dengan demikian  tidak ada lagi pemikiran atau niatan untuk melakukan perundungan maupun bullying kepada sesama temannya.

“Faktor lingkungan terdekat warga sekolah juga berperan penting dengan menanamkan nilai-nilai positif dalam bermasyarakat. Perundungan atau bullying menjadi tindakan yang harus dihilangkan di dunia pendidikan Indonesia,” tutupnya. (abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter

@2023 All Right Reserved. Designed and Developed by Gpop KaltengPos