GPOP-Enggak ada batasan buat siapapun yang mau berkarya. Mau berprestasi. Enggak ada batasan buat siapapun menunjukkan kebolehannya.

Digitalisasi yang saat ini sudah berkembang pesat, menerobos masuk ke celah-celah wilayah pelosok. Memberikan informasi dan menantang kita semua untuk unjuk kemampuan.

Yaps, tiga guru millenial di wilayah pelosok Kalteng, tepatnya di Kabupaten Pulang Pisau enggak mau ketinggalan untuk memanfaatkan digitalisasi. Mereka membuktikan bahwa penghuni pelosok juga punya ide-ide brilian. Mereka Agus Rianto, Siti Nur Khasanah dan Ahmad Nurul Ulil.

Ketiganya mencetuskan gagasan platform Rumah Prestasi sebagai ruang untuk mewadahi ekstrakurikuler di sekolahnya, SMPS 11 Best Agro Pulpis. Rumah Prestasi ini didirikan untuk membuktikan bahwa anak-anak pelosok bisa dikembangkan untuk bersaing dalam berbagai perlombaan di luar.

“Ide awalnya, kami melihat bahwa meskipun berada di pelosok, tetapi kemampuan berpikir anak-anak cukup baik, namun berkenaan informasi-informasi perlombaan itu kurang sampai,” kata Agus Rianto, Kepala SMPS 11 Best Agro Pulpis ini.

Untuk itu, Rumah Prestasi ini didirikan sebagai ruang ekstrakurikuler yang kemudian dimanfaatkan untuk membagikan informasi-informasi melalui grup-grup Telegram dan Instagram. “Kemudian kami bentuk ekstrakurikuler agar anak-anak ada yang menangani dengan tanggungjawab masing-masing,” ujarnya kepada tim G-Pop.

Gagasan platform Rumah Prestasi ini pun ia bawakan pada ajang International Research Teacher Competition (IRTC) yang dilaksanakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) dan Universitas Udayana, Bali.

Satu-satunya tim perwakilan Kalteng tersebut berhasil meraih medali perak pada puncak pelaksanan lomba yang dilaksanakan di Universitas Udayana, Bali pada 7 hingga 11 November. (abw)

Leave a Comment

Follow Me

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

About Me

Newsletter

@2023 All Right Reserved. Designed and Developed by Gpop KaltengPos